Sukses

Kereta Api Shinkansen Cuma Bikin Masalah Baru di RI?

Sejumlah pihak menilai rencana pembangunan kereta api super cepat Shinkansen akan sulit terealisasi mengingat persiapan yang panjang.

Sejumlah pihak menilai rencana pembangunan kereta api super cepat Shinkansen akan sulit terealisasi mengingat persiapan hingga prosesnya membutuhkan waktu lama.

Pembangunan mega proyek rute Jakarta-Surabaya ini diperkirakan bakal menyita lahan berhektar-hektare (ha) melebihi jalur rel ganda.

Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas mempertanyakan konsep kereta api Shinkansen apakah bisa menggunakan jalur rel kereta api ganda Jakarta-Surabaya yang masih dalam tahap pembangunan atau harus membangun rel baru untuk kereta berkecepatan 300 km per jam itu.

"Kalau lihat penduduk kita yang banyak sih perlu (Shinkansen), tapi kan Surabaya nantinya sudah ada rel ganda. Apakah Shinkansen itu bisa pakai rel ganda atau justru terpisah?," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Selasa (4/2/2014).

Jika Shinkansen membutuhkan jalur rel baru, menurut Darmaningtyas, pemerintah dan pihak-pihak terkait memerlukan lahan cukup banyak untuk bisa merealisasikan pembangunan kereta api tercepat sepanjang sekitar 1.020 km.

Sebelumnya Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priyatna mengatakan, Shinkasen harus didukung dengan jalur rel kereta baru karena Shinkansen di desain tidak menapak pada batang rel alias mengambang. Sehingg ahrus melayang (elevated).

"Apakah ada lahan kalau memang harus bikin rel baru? Bikin masalah lagi saja. Wong buat rel ganda saja butuh waktu dan usaha besar karena banyak lahan yang harus dibebaskan. Kementerian Perhubungan saja masih terkendala sama lahan untuk bangun rel ganda," tegas dia.

Darmaningtyas menganggap bahwa proyek triliunan rupiah ini akan sangat sulit diimplementasikan karena menyangkut aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan sebagainya. (Fik/Nrm)

"Sudah lah, kereta api biasa yang berjalan di jalur ganda saja sudah cukup. Kecepatannya bisa ditingkatkan kok, jadi jarak perjalanan Jakarta-Surabaya atau sebaliknya bisa dipersingkat. Itu sudah bisa bikin penumpang nyaman," tuturnya.

Dia menyebut, saat ini beragam moda transportasi dapat menjadi pilihan penumpang untuk bepergian jarak jauh. Ada transportasi darat, laut, udara. Moda tersebut dapat mengangkut penumpang maupun barang dari satu daerah ke daerah lain.

"Bagi yang mau cepat ada pesawat, apalagi frekuensi penerbangan Jakarta-Surabaya sudah banyak. Mau naik kereta api tersedia dan sekarang sudah nyaman. Bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah bisa menggunakan bus atau angkutan barang pun juga bisa," tandas Darmaningtyas. (Fik/Nrm)

Baca juga

Tarif Kereta Shinkansen Jakarta-Bandung Rp 200 Ribu Masih Murah

Kereta Shinkansen RI Bisa Buat Maskapai Gulung Tikar

Perlukah RI Bangun Kereta Super Cepat Shinkansen?



Video Terkini