Sukses

Penghasilan Orang Indonesia Rp 100 Ribu per Hari di 2013

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2013 mencapai Rp 9.084 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2013 mencapai Rp 9.084 triliun. Angka ini naik 5,7% sebesar Rp 854,6 triliun dibandingkan 2012 yang hanya Rp 8.229,4 triliun.

Adapun PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp 36,5 juta meningkat 8,9% dibandingkan PDB per kapita pada tahun 2012 yang sebesar Rp 33,5 juta.

Artinya bila dihitung, PDB perkapita masyarakat Indonesia naik dari Rp 91.780 pada 2012 menjadi Rp 100 ribu per hari di 2013.

Adapun nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2013 mencapai Rp 2.770,3 triliun, naik Rp 151,4 triliun dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 2.618,9 triliun.

Kepala BPS, Suryamin menyebutkan pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di dektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,1% dan terendah di sektor pertambangan
dan penggalian sebesar 1,34%. "Sementara PDB Tanpa Migas tahun 2013 tumbuh 6,25%," jelas dia, Rabu (5/2/2014).

Pada tahun 2013, PDB (harga berlaku) digunakan untuk memenuhi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 55,82 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,12%, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 31,66%, ekspor 23,74%, dan Komponen Impor 25,74%.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya menyebutkan Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia terus melesat, dan kini menempati 15 besar ekonomi dunia. Dia pun bersyukur atas pencapaian Indonesia ini.

Alhamdulillah, PDB Indonesia menempati 15 besar ekonomi dunia,” kata Presiden SBY.
Presiden SBY juga melampirkan pertumbuhan PDB Indonesia sejak periode 1945-1965 sampai periode 2009-sekarang, yang peningkatannya jauh melesat pada periode 2004-2009 dan 2009-sekarang.

Jika periode 1945-1965, PDB Indonesia mencapai Rp 23,71 triliun, periode 1965-2000 sebesar Rp 955,75 triliun, periode 2000-2004 menjadi Rp 2.295,82 triliun, maka pada periode 2004-2009 melesat menjadi Rp 5.613,4 triliun, dan periode 2009-sekarang lebih melesat lagi menjadi Rp 8.241,86 triliun.  (Fik/Nrm)