Sukses

RI Akan Jadi Importir BBM Permanen di 2015

Indonesia harus segera memperbaiki sistem pengolahan sumber daya alam khususnya pada sektor mineral. Jika tidak?.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, jika Indonesia tidak segera memperbaiki sistem pengolahan sumber daya alam khususnya pada sektor mineral, maka setidaknya pada 2015 negara ini akan menjadi importir permanen bahan bakar.

"Sampai dengan 2015 atau paling tidak mendekati 2020 Indonesia akan menjadi negara permanen importir dalam minyak, karena produksi dan lifting semakin menurun, sedangkan sumber daya alam juga menurun," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Dia menjelaskan, jika Amerika Serikat (AS) telah mulai untuk memproduksi shale gas dengan harga yang murah, maka harga komoditas energi Indonesia seperti minyak bumi dan gas akan terpukul.

"Harga shale gas AS dibawah US$ 3, akibatnya harga komoditas energi akan mengalami penurunan 5-10 tahun kedepan. Padahal ekspor Indonesia 65% adalah energi," lanjut dia.

Jika hal itu terjadi, dipastikan akan mempengaruhi nilai ekspor nasional kedepannya. "Kalau itu terjadi, ini kan berkorelasi terhadap commodity price maka harga komoditas akan mengalami penurunan. Kalau kita bertahan dalam strategi ini, maka ekspor kita 10 tahun kedepan akan terpukul," tutur dia.

Saat kondisi ini terjadi, kata dia, maka Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada sumber daya alam dan buruh murah.

"Dalam konsidi seperti ini kita tidak bisa lagi mengandalkan Indonesia hidup dari buruh murah atau sumber daya alam, harus ada policy-nya," tandas Chatib. (Dny/Nrm)