Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang yang beredar di Indonesia (M2) mencapai Rp 3.727,7 triliun pada akhir 2013. Jumlah tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sekitar Rp Rp 3.614,5 triliun.
"Jumlah uang yang beredar itu naik 12,7% (yoy) relatif stabil dibanding pertumbuhan pada November 2013," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI Pieter Jacobs saat bincang-bincang bersama media di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Perkembangan jumlah uang tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan uang kuasi dari 13,5% (yoy) menjadi 14,8% (yoy). Hal itu seiring perlambatan pertumbuhan kartal beserta giro rupiah dari 8,6% (yoy) menjadi 5,4% (yoy).
"Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan M2 pada Desember 2013 adalah operasi keuangan Pemerintah yang meningkat sesuai pola musiman," tegas Peter.
Sampai saat ini Bank Indonesia telah menaikkan tingkat suku bunga secara beruntun dengan posisi suku bunga acuan sekarang mencapai 7,5%.
Tingkat suku bunga ini, diungkapkan Peter merupakan satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan uang kuasi yang secara lebih spesifik berasal dari simpanan berjangka.
"Kenaikan suku bunga dana tersebut tidak secara langsung direspon oleh peningkatan suku bunga kredit karena selama bulan Desember 2013 rata-rata suku bunga kredit tetap sebesar 12,4 persen," jelas dia.
Sementara pertumbuhan kredit melambat sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi. Pada Desember 2013 pertumbuhan kredit tercatat sebesar 21,4 % (yoy), lebih rendah dibandingkan November sebesar 21,9 % (yoy). (Yas/Ahm)
Baca juga:
Sistem Pembayaran RI Jadi Contoh Negara-negara ASEAN
BI: Inflasi Tinggi Januari 2014 Takkan Ganggu Target
BI Harus Sabar, Syarat Ekonomi RI Bisa Tumbuh Pesat
"Jumlah uang yang beredar itu naik 12,7% (yoy) relatif stabil dibanding pertumbuhan pada November 2013," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI Pieter Jacobs saat bincang-bincang bersama media di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Perkembangan jumlah uang tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan uang kuasi dari 13,5% (yoy) menjadi 14,8% (yoy). Hal itu seiring perlambatan pertumbuhan kartal beserta giro rupiah dari 8,6% (yoy) menjadi 5,4% (yoy).
"Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan M2 pada Desember 2013 adalah operasi keuangan Pemerintah yang meningkat sesuai pola musiman," tegas Peter.
Sampai saat ini Bank Indonesia telah menaikkan tingkat suku bunga secara beruntun dengan posisi suku bunga acuan sekarang mencapai 7,5%.
Tingkat suku bunga ini, diungkapkan Peter merupakan satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan uang kuasi yang secara lebih spesifik berasal dari simpanan berjangka.
"Kenaikan suku bunga dana tersebut tidak secara langsung direspon oleh peningkatan suku bunga kredit karena selama bulan Desember 2013 rata-rata suku bunga kredit tetap sebesar 12,4 persen," jelas dia.
Sementara pertumbuhan kredit melambat sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi. Pada Desember 2013 pertumbuhan kredit tercatat sebesar 21,4 % (yoy), lebih rendah dibandingkan November sebesar 21,9 % (yoy). (Yas/Ahm)
Baca juga:
Sistem Pembayaran RI Jadi Contoh Negara-negara ASEAN
BI: Inflasi Tinggi Januari 2014 Takkan Ganggu Target
BI Harus Sabar, Syarat Ekonomi RI Bisa Tumbuh Pesat