Endapan lumpur di bendungan yang menjadi masalah tersendiri bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pasalnya lumpur tersebut akan mengurangi kapasitas bendungan dan berpengaruh pada daya listrik yang dihasilkan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, hal tersebut telah terjadi pada bendungan Jatiluhur, saat ini bendungan tersebut hanya mampu memproduksi listrik selama empat jam, padahal bendungan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat tersebut pernah memproduksi listrik selama 12 jam.
"Jatiluhur menyumbang (listrik) empat jam, bukan 24 kalau 24 jam akan habis airnya. Mungkin Jatiluhur 12 jam waktu masih kosong (masih bersih dari endapan lumpur)," kata Rida, kepada wartawan di Kantor Direktorat Jenderal EBTKE, Jakarta, seperti yang dikutip Jumat (7/2/2014).
Dengan menurunnya kapasitas listrik yang diproduksi dari PLTA tersebut, maka kini pasokan listrik PLTA Jatiluhur tidak lagi menjadi andalan.
"Bendungan pendangkalan.Di kita Jatiluhur, Cirata kapasitasnya sudah menurun sehingga tidak jadi base load," tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, semakin lama usia bendungan semakin banyak lumpur yang mengendap tentunya endapan lumpur (korosit) tersebut akan mengurangi kapasitas bendungan untuk menampung air.
Sementara untuk membersihkan bendungan dari endapan lumpur tersebut membutuhkan biaya yang tinggi dan proses yang sulit. "Solusinya dikeruk," tegasnya. (Pew/Ndw)
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, hal tersebut telah terjadi pada bendungan Jatiluhur, saat ini bendungan tersebut hanya mampu memproduksi listrik selama empat jam, padahal bendungan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat tersebut pernah memproduksi listrik selama 12 jam.
"Jatiluhur menyumbang (listrik) empat jam, bukan 24 kalau 24 jam akan habis airnya. Mungkin Jatiluhur 12 jam waktu masih kosong (masih bersih dari endapan lumpur)," kata Rida, kepada wartawan di Kantor Direktorat Jenderal EBTKE, Jakarta, seperti yang dikutip Jumat (7/2/2014).
Dengan menurunnya kapasitas listrik yang diproduksi dari PLTA tersebut, maka kini pasokan listrik PLTA Jatiluhur tidak lagi menjadi andalan.
"Bendungan pendangkalan.Di kita Jatiluhur, Cirata kapasitasnya sudah menurun sehingga tidak jadi base load," tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, semakin lama usia bendungan semakin banyak lumpur yang mengendap tentunya endapan lumpur (korosit) tersebut akan mengurangi kapasitas bendungan untuk menampung air.
Sementara untuk membersihkan bendungan dari endapan lumpur tersebut membutuhkan biaya yang tinggi dan proses yang sulit. "Solusinya dikeruk," tegasnya. (Pew/Ndw)