Sukses

Karen Agustiawan Kembali Masuk 50 Pebisnis Wanita Terkuat Dunia

Dirut Pertamina Karen Agustiawan kembali menorehkan nama dalam daftar 50 pebisnis wanita terbaik di dunia. Apa alasannya?

Kiprah perempuan di dunia bisnis semakin diakui. Bahkan kemampuan Kaum Hawa ini bisa menandingi kalangan pria. Sudah tak terhitung lagi jumlah perempuan yang mampu memimpin sebuah perusahaan, bahkan korporasi global sekalipun.

Majalah ekonomi terkemuka, Fortune kembali merilis daftar 50 pebisnis perempuan yang paling berkuasa di dunia. Para perempuan ini dianggap mampu menjadi inspirasi bagi kaumnya di dalam negeri maupun dunia. Bahkan para perempuan ini mampu mencuri perhatian dunia.

Mengutip laporan money.cnn, Jumat (7/2/2014), diantara 50 pebisnis wanita penguasa dunia ini, Indonesia mampu menyumbang satu nama dalam daftar bergengsi tersebut. Bahkan perempuan ini menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.

Satu-satunya nama pebisnis wanita tersebut adalah Karena Agustiawan, Presiden sekaligus CEO dari PT Pertamina (Persero). Perempuan berusia 55 tahun ini dinilai tangguh dalam mengelola sebuah perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Migas) raksasa.

Karen diketahui menjadi nahkoda dari perusahaan Migas milik pemerintah yang memperoleh pendapatan US$ 70 miliar. Prestasi paling fantastis, Karen dianggap sukses mencetak rekor laba senilai US$ 2,7 miliar pada 2012.

Sosok Karen mulai bersinar dan menarik perhatian perusahaan Migas raksasa dunia ketika berhasil melakukan akuisisi sejumlah korporasi di luar negeri.

Salah satu prestasi besarnya adalah pembelian aset milik Conoco Phillips di Aljazair. Karen juga menjadi tokoh dibalik pembelian saham ladang Migas milik Exxon Mobile di Iraq.

Gelar yang diterima Karen ini menambah panjang daftar prestasi yang diterima perempuan yang sebelumnya menjabat direktur hulu PT Pertamina. Karen sebelumnya didaulat menjadi wanita paling berpengaruh di dunia. Tak hanya itu, Karen menempati posisi keenam dalam daftar tersebut.

Profil Karen

Perempuan kelahiran Bandung, 19 Oktober 1958 itu merupakan wanita pertama yang memimpin Pertamina. Dia diangkat sebagai Dirut untuk menggantikan Ari H. Soemarno.

Lulusan Sarjana Teknik Fisika ITB ini memulai kariernya di Mobil Oil Indonesia sebagai system analyst dan programmer pada tahun 1984.

Sebelum menjadi Dirut Pertamina, Karen pernah bekerja sebagai System Analyst dan Programmer di Mobil Oil Indonesia (1984-1986), Seismic Processor dan Quality Controller di Mobil Oil Indonesia (1987-1988), pindah tugas ke Mobil Oil Dallas USA (1989 -1992).

Lalu ia kembali ke Mobil Oil Indonesia sebagai Project Leader di Exploration Computing Department (1992-1996), Mutual Agreement Separation Package Mobil Oil Indonesia (1996-1998), bergabung dengan CGG Petrosystems di Indonesia sebagai product manager aplikasi G&G dan data manajemen (1998), bergabung dengan Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai domain specialist (1998-1999).

Di tempat yang sama sebagai business development manager (2000-2002), bergabung dengan Halliburton Indonesia sebagai Commercial Manager for Consulting and Project Management (2002-2006), Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero) (2006-2008), dan menjabat sebaga Direktur Hulu Pertamina, baru kemudian menjadi orang nomor 1 di Pertamina.(Shd)

Baca juga

Bos Pertamina Jadi Wanita Paling Berpengaruh No.6 di Dunia

Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Komentar Karen



Video Terkini