Cadangan devisa (Cadev) indonesia kembali meningkat di awal 2014. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Cadev akhir Januari lalu berada di level US$ 100,7 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2014) menyatakan posisi Cadev tersebut meningkat US$ 1,3 miliar dari posisi akhir Desember 2013 sebesar US$ 99,4 miliar.
"Cadev berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," katanya.
BI menegaskan, posisi Cadev tersebut dapat membiayai 5,7 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Peter menyatakan jumlah cadangan devisa tersebut cukup kuat dalam mendukung ketahanan sektor eksternal dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.(Shd)
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2014) menyatakan posisi Cadev tersebut meningkat US$ 1,3 miliar dari posisi akhir Desember 2013 sebesar US$ 99,4 miliar.
"Cadev berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," katanya.
BI menegaskan, posisi Cadev tersebut dapat membiayai 5,7 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Peter menyatakan jumlah cadangan devisa tersebut cukup kuat dalam mendukung ketahanan sektor eksternal dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.(Shd)