Perusahaan teknologi Taiwan, Foxconn telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk berinvestasi hingga US$ 1 miliar di Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi produksi dari China.
Provinsi DKI Jakarta akan menjadi salah satu tempat investasi Foxconn di Indonesia. Jakarta dinilai memiliki infrastruktur lebih baik dibandingkan daerah lain.
"Kami berencana untuk membahas rencana investasi dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam tiga bulan," ujar pejabat Hon Hai seperti dikutip dari Chanel NewsAsia, Minggu (9/2/2104).
Nilai investasi mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun untuk tiga hingga lima tahun. Dana itu digunakan mulai dari Research and Development (R&D), desain perangkat lunak elektronik dan bisnis internet untuk manufaktur, serta perakitan produk elektronik.
Adapun langkah ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi investasi dari China. Perseroan telah telah membangun fasilitas manufaktur besar untuk membuat produk untuk Apple termasuk iPhones, termasuk Sony dan Nokia.
Grup ini telah mempekerjakan sektiar 1 juta pekerja di China, sektiar setengah dari pekerja tersebut memiliki basisi di selatan kota Shenzen. Salah satu pejabat mengungkapkan, China telah kehilangan daya tariknya sebagai tempat berinvestasi. China sebelumnya telah menawarkan tenaga kerja murah dan lahan.
Perseroan juga telah mengumumkan berencana menghabiskan dana US$ 40 juta pada akhir 2013 untuk manufaktur dan fasilitas penelitian di Amerika Serikat (AS). Grup ini telah memiliki fasilitas produksi di lebih dari 10 negara termasuk Vietnam, Brazil, dan Meksiko.
Foxconn yang juga dikenal dengan Hon Hai dikabarkan membangun pabrik di Jakarta Utara. Luas lahan yang diminta mencapai 200 hektar untuk membangun usahanya. (Ahm)
Provinsi DKI Jakarta akan menjadi salah satu tempat investasi Foxconn di Indonesia. Jakarta dinilai memiliki infrastruktur lebih baik dibandingkan daerah lain.
"Kami berencana untuk membahas rencana investasi dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam tiga bulan," ujar pejabat Hon Hai seperti dikutip dari Chanel NewsAsia, Minggu (9/2/2104).
Nilai investasi mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun untuk tiga hingga lima tahun. Dana itu digunakan mulai dari Research and Development (R&D), desain perangkat lunak elektronik dan bisnis internet untuk manufaktur, serta perakitan produk elektronik.
Adapun langkah ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi investasi dari China. Perseroan telah telah membangun fasilitas manufaktur besar untuk membuat produk untuk Apple termasuk iPhones, termasuk Sony dan Nokia.
Grup ini telah mempekerjakan sektiar 1 juta pekerja di China, sektiar setengah dari pekerja tersebut memiliki basisi di selatan kota Shenzen. Salah satu pejabat mengungkapkan, China telah kehilangan daya tariknya sebagai tempat berinvestasi. China sebelumnya telah menawarkan tenaga kerja murah dan lahan.
Perseroan juga telah mengumumkan berencana menghabiskan dana US$ 40 juta pada akhir 2013 untuk manufaktur dan fasilitas penelitian di Amerika Serikat (AS). Grup ini telah memiliki fasilitas produksi di lebih dari 10 negara termasuk Vietnam, Brazil, dan Meksiko.
Foxconn yang juga dikenal dengan Hon Hai dikabarkan membangun pabrik di Jakarta Utara. Luas lahan yang diminta mencapai 200 hektar untuk membangun usahanya. (Ahm)