Impor Indonesia memang beragam, mulai dari beras, sayur, ponsel sampai dengan kembang api. Apalagi ada momen tahun baru yang menghabiskan miliaran rupiah untuk mengimpor kembang api dari China pada 2013.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, seperti ditulis Senin (10/2/2014), Indonesia mengimpor kembang api dari negeri Tirai Bambu itu senilai US$ 1,57 juta dengan berat mencapai 1,38 juta kilogram (kg) pada Desember lalu.
Angka ini turun dari realisasi bulan sebelumnya meski ada penyelenggaraan tahun baru 2013. Pada November lalu, tercatat impor kembang api senilai US$ 2,74 juta dan berat 2,32 juta kg.
Sedangkan di September dan Oktober 2013, China memasok kembang api ke Indonesia dengan masing-masing senilai US$ 1,83 juta dan US$ 1,99 juta. Sementara berat impor sebanyak 1,55 juta kg dan 1,58 juta kg.
Secara akumulasi, total impor kembang api Indonesia dari China menembus US$ 32,48 juta dengan berat 24,39 juta kg. Jumlah ini setara dengan Rp 389,29 miliar hingga akhir tahun lalu.
Capaian tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan 2012. Nilai impor sepanjang Januari-Desember 2012 mencapai US$ 27,35 juta seberat 20,70 juta kg. (Fik/Ndw)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, seperti ditulis Senin (10/2/2014), Indonesia mengimpor kembang api dari negeri Tirai Bambu itu senilai US$ 1,57 juta dengan berat mencapai 1,38 juta kilogram (kg) pada Desember lalu.
Angka ini turun dari realisasi bulan sebelumnya meski ada penyelenggaraan tahun baru 2013. Pada November lalu, tercatat impor kembang api senilai US$ 2,74 juta dan berat 2,32 juta kg.
Sedangkan di September dan Oktober 2013, China memasok kembang api ke Indonesia dengan masing-masing senilai US$ 1,83 juta dan US$ 1,99 juta. Sementara berat impor sebanyak 1,55 juta kg dan 1,58 juta kg.
Secara akumulasi, total impor kembang api Indonesia dari China menembus US$ 32,48 juta dengan berat 24,39 juta kg. Jumlah ini setara dengan Rp 389,29 miliar hingga akhir tahun lalu.
Capaian tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan 2012. Nilai impor sepanjang Januari-Desember 2012 mencapai US$ 27,35 juta seberat 20,70 juta kg. (Fik/Ndw)