Sukses

Bangun Jaringan Transmisi, PLN Minta Bantuan Polisi & Tentara

Warga yang daerahnya akan dilalui jaringan transmisi PLTU Pangkalan Susu, Sumut meminta ganti rugi hingga dua kali lipat.

Di saat masih adanya masyarakat yang dirudung kegelapan, PT PLN (Persero) justru mengalami kesulitan untuk memasok listrik. Bahkan perusahaan pemerintah ini harus meminta bantuan aparat kepolisian dan TNI untuk menarik transmisi kelistrikan akibat gangguan keamanan dari warga.

Direktur Operasional PLN, Nasri Sebayang dalam Rapat Kerja Kinerja PLN dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/2/2013) mengungkapkan manajemen sampai harus meminta bantuan aparat keamanan untuk menarik transmisi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, Sumatera Utara.
 
"Persoalannya sampai hari ini permasalahan transmisi, itu untuk transmisi Pangkangkalan Susu 275 KV sampai hari ini belum selesai," kata Nasri.

Meski sudah memiliki fasilitas pembangkit, pasokan listrik tidak akan tersalurkan ke konsumen jika tidak ada jaringan kelistrikan. PLTU Pangkalan Susu saat ini sudah masuk tahap compotioning 2x250 Mega Watt (MW) dan alokasi 1 MW direncanakan masuk sistem Sumatera Utara mulai Aceh hingga Riau.

Nasri mengatakan, kendala pembangunan jaringan transmisi ini terjadi akibat kendala sosial dari masyarakat. Warga yang yang lokasinya akan dilewati transmisi PLN, dikabarkan meminta pembebasan lahan dengan harga yang cukup tinggi. 

Mendapati permintaan tersebut, manajemen PLN akhirnya memutuskan meminta bantuan kepolisian dan TNI untuk menggelar negosiasi dengan warga.

Alhasil, PLN mengaku telah mencapai kesepakatan harga ganti untung dengan enam desa diantaranya Padang Pualam, Pasiran Gebang, Tanjung Barat, Tanjung Pasir pada Desember lalu.

"Ada 5 lokasi yang akan kami segera gantikan untuk ganti uang, nilai Rp 5,8 miliar. Kami sudah siap bayar, tapi minggu lalu dapat kabar masyarakat menolak, minta dua kali lipat," katanya.(Pew/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini