Perusahaan tambang raksasa sekelas PT Freeport Indonesia ternyata juga tetap berhitung terkait rencana pembangunan pabrik peleburan dan pemurnian (smelter) yang dimulai dengan tahapan studi kelayakan (Feasibility Study/FS).
Tak ayal, bila Freeport menggandeng PT Antam (Persero) Tbk karena segudang pengalamannya. Menurut Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, berdasarkan studi awal, pihaknya memperkirakan total kebutuhan investasi dalam rangka pembangunan smelter mencapai miliaran dolar Amerika Serikat (AS).
"Dari studi awal, total investasi smelter sebesar US$ 2,2 miliar. Makanya kami pilih Antam, karena mereka sudah punya pengalaman banyak (pengolahan tembaga) sehingga diharapkan bisa membuat proyek jauh lebih murah," tutur Rozik kepada wartawan di kantor Antam, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Jika dihitung, kata Rozik, investasi tersebut telah melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan anggaran pembangunan smelter di era 1990-an. Namun investasi US$ 2,2 miliar itu, belum dapat dijelaskan lebih rinci oleh Rozik, mengingat perkiraan investasi tersebut bisa berubah.
"Ini kan studi awal, angkanya kami serahkan kepada pihak ketiga yang ingin memenuhi pembangunan smelter tersebut. Ini juga terkait dengan masalah lain berkaitan dengan infrastruktur, engineering dan financing," tutur dia.
Sebelumnya, Freeport Indonesia dan Antam baru saja menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan smelter. Ini merupakan kelanjutan dari penyelesaian pra studi kelayakan oleh HEX Engineering Company asal Kanada pada Januari lalu.
"Ini untuk meneruskan dan mendetailkan studi yang sudah kami lakukan sebelumnya. Karena beberapa waktu lalu, CEO McMoran datang dan menyatakan akan membangun smelter dengan skema Public Privat Partnership (PPP), makanya kami gandeng Antam dalan kajian FS," ucap dia.
Lebih jauh Rozik mengakui, saat ini pihaknya sudah memiliki opsi empat lokasi yang akan dikaji kelayakannya untuk pembangunan smelter.
Empat lokasi tersebut, dia menyebut, pertama, di wilayah Petrokimia Gresik dekat smelter yang sudah eksisting. Lokasi kedua, dekat pelabuhan milik Pelindo dan AKR Corporindo dan lokasi ketiga, Polowijo ke arah Barat Sedayu. Sedangkan lokasi keempat beradai di Amamapare, Papua.
"Nanti akan dibandingkan berbagai aspeknya karena nanti secara detail akan ditentukan berbagai unsur pendukung yang diperlukan untuk smelter. Misalnya penting menyerap asam sulfatnya ketika berada di dekat Petrokimia karena ini penting supaya tidak terjadi masalah," tutur dia.
Jika terealisasi, Rozik memastikan, smelter dengan Antam dan pihak lain ini akan mempunyai kapasitas peleburan dan pemurnian sampai 300 ribu ton. Sebab, pembangunan smelter selalu berhadapan dengan tantangan pembangunan infrastruktur, energi, pelabuhan dan lainnya.
"FS-nya perlu waktu 3 bulan, kira-kira akhir April ini selesai. Jika hasilnya positif, barulah akan ada tindakan selanjutnya. Jadi tergantung hasil (FS), kapan dan langkah berikutnya (smelter bisa dibangun)," ujar dia. (Fik/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Bos Antam: Bangun Smelter Tak Seperti Bikin Pabrik Tahu
Freeport Gandeng Antam Bangun Smelter
Freeport dan Newmont Belum Dapat Izin Ekspor Mineral
Tak ayal, bila Freeport menggandeng PT Antam (Persero) Tbk karena segudang pengalamannya. Menurut Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, berdasarkan studi awal, pihaknya memperkirakan total kebutuhan investasi dalam rangka pembangunan smelter mencapai miliaran dolar Amerika Serikat (AS).
"Dari studi awal, total investasi smelter sebesar US$ 2,2 miliar. Makanya kami pilih Antam, karena mereka sudah punya pengalaman banyak (pengolahan tembaga) sehingga diharapkan bisa membuat proyek jauh lebih murah," tutur Rozik kepada wartawan di kantor Antam, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Jika dihitung, kata Rozik, investasi tersebut telah melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan anggaran pembangunan smelter di era 1990-an. Namun investasi US$ 2,2 miliar itu, belum dapat dijelaskan lebih rinci oleh Rozik, mengingat perkiraan investasi tersebut bisa berubah.
"Ini kan studi awal, angkanya kami serahkan kepada pihak ketiga yang ingin memenuhi pembangunan smelter tersebut. Ini juga terkait dengan masalah lain berkaitan dengan infrastruktur, engineering dan financing," tutur dia.
Sebelumnya, Freeport Indonesia dan Antam baru saja menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan smelter. Ini merupakan kelanjutan dari penyelesaian pra studi kelayakan oleh HEX Engineering Company asal Kanada pada Januari lalu.
"Ini untuk meneruskan dan mendetailkan studi yang sudah kami lakukan sebelumnya. Karena beberapa waktu lalu, CEO McMoran datang dan menyatakan akan membangun smelter dengan skema Public Privat Partnership (PPP), makanya kami gandeng Antam dalan kajian FS," ucap dia.
Lebih jauh Rozik mengakui, saat ini pihaknya sudah memiliki opsi empat lokasi yang akan dikaji kelayakannya untuk pembangunan smelter.
Empat lokasi tersebut, dia menyebut, pertama, di wilayah Petrokimia Gresik dekat smelter yang sudah eksisting. Lokasi kedua, dekat pelabuhan milik Pelindo dan AKR Corporindo dan lokasi ketiga, Polowijo ke arah Barat Sedayu. Sedangkan lokasi keempat beradai di Amamapare, Papua.
"Nanti akan dibandingkan berbagai aspeknya karena nanti secara detail akan ditentukan berbagai unsur pendukung yang diperlukan untuk smelter. Misalnya penting menyerap asam sulfatnya ketika berada di dekat Petrokimia karena ini penting supaya tidak terjadi masalah," tutur dia.
Jika terealisasi, Rozik memastikan, smelter dengan Antam dan pihak lain ini akan mempunyai kapasitas peleburan dan pemurnian sampai 300 ribu ton. Sebab, pembangunan smelter selalu berhadapan dengan tantangan pembangunan infrastruktur, energi, pelabuhan dan lainnya.
"FS-nya perlu waktu 3 bulan, kira-kira akhir April ini selesai. Jika hasilnya positif, barulah akan ada tindakan selanjutnya. Jadi tergantung hasil (FS), kapan dan langkah berikutnya (smelter bisa dibangun)," ujar dia. (Fik/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Bos Antam: Bangun Smelter Tak Seperti Bikin Pabrik Tahu
Freeport Gandeng Antam Bangun Smelter
Freeport dan Newmont Belum Dapat Izin Ekspor Mineral