Sukses

Ekonomi Negara-negara Berkembang Bakal Bangkit Tahun Ini

Para analis ekonomi dunia menilai kekacauan ekonomi yang menimpa negara-negara berkembang sejak pertengahan 2013 akan segera berakhir.

Para analis ekonomi dunia menilai kekacauan ekonomi yang menimpa negara-negara berkembang sejak pertengahan 2013 akan segera berakhir.

Ini hanya tinggal urusan waktu sebelum akhirnya para investor menyadari besarnya peluang bisnis yang tersedia dan membenamkan modalnya kembali di negara-negara berkembang sepanjang tahun ini.

Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (11/2/2014), negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, Argentina dan Turki mengalami aksi jual besar-besaran sejak tahun lalu.

Sementara itu, indeks saham negara berkembang, MSCI Emerging Market Index merosot hampir 9% sejak awal tahun dan menyentuh level terendahnya hingga 913,65 poin pada 4 Februari. Namun sejak saat itu, negara berkembang mampu memulihkan indeks tersebut sebesar 2,3%.

CEO Convergent Wealth Advisors Dave Zier mengatakan, tahun ini akan menjadi titik balik keberuntungan negara-negara berkembang.

"Selama ini (ekonomi) negara-negara berkembang menderita karena pertumbuhan yang rendah di mata masyarakat menghadapi kuatnya faktor global. Saya rasa, semuanya akan berubah dalam waktu cepat. Tahun ini, negara-negara berkembang akan berbalik dan pulih," ungkapnya.

Tahun lalu, negara-negara berkembang menderita aksi jual besar-besaran yang dilakukan investor karena khawatir dengan rencana penarikan dana stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Kepanikan tersebut membuat indeks saham negara berkembang anjlok hingga 17,5%.

Sementara Direktur Pelaksana Spiro Sovereign Strategy, perusahaan konsultan, Nicholas Spiro, mengatakan aksi jual yang terjadi tahun ini tidak lagi dipicu serangkaian aksi The Fed.

"Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu kecemasan para investor tahun ini, sementara saat ini terjadi perlambatan ekonomi di sejumlah negara berkembang seperti Brasil dan Rusia," jelasnya.

Zier menyanggahnya dengan mengatakan, persepsi pelemahan pertumbuhan di kawasan negara berkembang terlalu berlebihan. Dia sendiri tetap yakin, negara-negara berkembang mampu memulihkan perekonomiannya tahun ini. (Sis/Nrm)