Anak usaha Garuda Indonesia yaitu PT Citilink Indonesia mendapatkan tawaran dari empat perusahaan untuk menjadi investor strategis. Dengan masuknya investor strategis diharapkan dapat memperluas ekspansi usaha Citilink.
Chief Executive Officer (CEO) Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, keputusan mengenai investor strategis itu dilakukan pada Juni 2014. Langkah masuknya investor strategis itu juga sebagai salah satu tahap awal Citilink untuk melakukan penawaran perdana saham ke publik. Namun manajemen belum dapat menyebutkan nama empat investor strategis tersebut.
Dengan mitra strategis tersebut diharapkan dapat menggalang dana sehingga membantu Garuda dapat bersaing dengan PT Lion Mentari Airlines. Perseroan mengharapkan jumlah penumpang meningkat sebanyak 20% pada 2014.
"Budget market tumbuh cukup pesat di Indonesia. Kami merasa membutuhkan partner yang benar-benar berpengalaman dalam hal mengelola penerbangan murah," ujar Emirsyah, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/2/2014).
Perseroan pun telah menunjuk Standard Chartered Bank Plc dan Bahana Securities terkait mitra strategis tersebut. Emirsyah mengatakan, Citilink akan mencatatkan kinerja lebih baik pada 2014. Hal itu didukung dengan penambahan armada. Adapun Citilink Indonesia mengoperasikan 30 pesawat untuk 70 rute di seluruh Indonesia.
Sedangkan Garuda Indonesia berencana menambah 30 pesawat pada 2014. Armada Garuda Indonesia menjadi 250 unit pada akhir 2025.
"Kami membeli pesawat berbadan lebar dan mempertimbangkan Boeing 787 Dreamliner untuk memperluas penerbangan internasional," ujar Emirsyah.
PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan laba turun menjadi US$ 11,04 juta pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar US$ 110,60 juta. Penurunan laba itu seiring depresiasi nilai tukar rupiah melemah sekitar 21% pada 2013. Selain itu, biaya operasi yang tinggi juga mempengaruhi kinerja Garuda Indonesia. (Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Chief Executive Officer (CEO) Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, keputusan mengenai investor strategis itu dilakukan pada Juni 2014. Langkah masuknya investor strategis itu juga sebagai salah satu tahap awal Citilink untuk melakukan penawaran perdana saham ke publik. Namun manajemen belum dapat menyebutkan nama empat investor strategis tersebut.
Dengan mitra strategis tersebut diharapkan dapat menggalang dana sehingga membantu Garuda dapat bersaing dengan PT Lion Mentari Airlines. Perseroan mengharapkan jumlah penumpang meningkat sebanyak 20% pada 2014.
"Budget market tumbuh cukup pesat di Indonesia. Kami merasa membutuhkan partner yang benar-benar berpengalaman dalam hal mengelola penerbangan murah," ujar Emirsyah, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/2/2014).
Perseroan pun telah menunjuk Standard Chartered Bank Plc dan Bahana Securities terkait mitra strategis tersebut. Emirsyah mengatakan, Citilink akan mencatatkan kinerja lebih baik pada 2014. Hal itu didukung dengan penambahan armada. Adapun Citilink Indonesia mengoperasikan 30 pesawat untuk 70 rute di seluruh Indonesia.
Sedangkan Garuda Indonesia berencana menambah 30 pesawat pada 2014. Armada Garuda Indonesia menjadi 250 unit pada akhir 2025.
"Kami membeli pesawat berbadan lebar dan mempertimbangkan Boeing 787 Dreamliner untuk memperluas penerbangan internasional," ujar Emirsyah.
PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan laba turun menjadi US$ 11,04 juta pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar US$ 110,60 juta. Penurunan laba itu seiring depresiasi nilai tukar rupiah melemah sekitar 21% pada 2013. Selain itu, biaya operasi yang tinggi juga mempengaruhi kinerja Garuda Indonesia. (Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com