Sukses

Pertamina Operasikan Kapal Pengangkut Elpiji Terbesar di Dunia

Kapal pengangkut dan dermaga gas terapung terbesar di dunia ini diberi nama Pertamina Gas I

Ketahanan energi di wilayah Indonesia bagian timur akan semakin kuat seiring penambahan fasilitas armada angkut gas elpiji oleh PT Pertamina (Persero). Perusahaan pelat merah ini akan mulai mengoperasikan kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas I.

"Penambahan kapal VLGC ini akan semakin memperkuat jumlah armada kapal milik Pertamina khususnya tipe LPG carrier," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budaya di Batam, Selasa (11/2/2013).

Pertamina yakin pengoperasian kapal tanker ini akan memperkuat ketahanan stok ditengah meningkatnya penggunaan elpiji dari masyarakat. Tak hanya itu, arus distribusi elpiji di wilayah timur Indonesia juga dipastikan semakin lancar.

"Bertambahnya armada kapal ini sekaligus memperkuat posisi posisi tawar Pertamina di antara para shipowners," ungkapnya.

Kapal Pertamina Gas I ini merupakan kapal multifungsi yang tidak hanya sebagai pengangkut elpiji namun juga floating storage and offloading (FSO). Tak hanya itu, kapal VLGC ini juga bisa berperan sebagai dermaga untuk memindahkan muatan ke kapal-kapal elpiji kecil untuk distribusi ke berbagai wilayah.

Menurut Hanung, Pertamina dan Indonesia perlu bangga karena kapal baru ini merupakan kapal VLGC terbesar pertama di dunia yang dibangun dengan kerjasama antara Pertamina dan Hyundai selaku galangan kapal terbesar dunia.

"Kerjasama tersebut dinulai sejak dari tahapan desain, pengawasan hingga delivery dari Korea Selatan ke Indonesia juga diawaki penuh oleh crew Pertamina,” terang Hanung.

Pertamina Gas I dibangun di Hyundai Heavy Industries Co Korea Selatan dengan Panjang 225.81 Meter, lebar 36.60 meter, kedalaman 22.30 meter, Maximum Draft 11.40 meter, Deadweight 54.433 ton dan sanggup membawa muatan 84.000 cubic metric (setara dengan 50.000 ton).

Pertamina Gas I memiliki kualitas, keamanan, dan perlindungan lingkungan yang mengacu pada peraturan Maritim International (IMO) dan memenuhi persyaratan badan klasifikasi International yang disertifikasi oleh Lloyd Register (Inggris), memenuhi persyaratan Standar Gas International (IGC) serta telah mendapatkan approval Final Inspection dari Badan International OCIMF (Oil Companies International Marine Forum). (Pew/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com


Video Terkini