Gunung Kelud Meletus, Perbankan `Was-was` Kredit Macet

Paska erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara (Sumut), Indonesia kembali berduka. Gunung Kelud di Jawa Timur meletus pada Kamis malam (13/2/2014) dan cukup mengganggu aktivitas bisnis di daerah sekitarnya.

Kegiatan perbankan pun tak terlepas dari dampak letusan Gunung Kelud. Banyak kekhawatiran yang muncul seperti terjadinya kredit macet, karena para pebisnis yang mayoritas merupakan pelaku Usaha Kelas Menengah (UKM) di wilayah bencana tersebut tak mampu membayar cicilan utang mereka.

Melihat kondisi tersebut, perbankan melihat peluang terjadinya kredit macet apabila bencana ini berlangsung berlarut-larut.

"Kalau keadaan begini terus, kecenderungannya pasti ada (kredit macet). Tapi sejauh ini sih oke-oke saja," terang Direktur Utama Bank Windu Louis Sudarmana usai Penandatanganan Mini MRA di kantor BNI, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Dia menuturkan, pihaknya akan memberikan keringanan kepada pengusaha UKM untuk melunasi kreditnya. "Mau tidak mau, bank harus memberikan keringanan kepada pelaku usaha yang menjadi korban bencana karena mereka perlu recovery. Misalnya saja memberikan keringanan berupa perpanjangan jatuh tempo kredit yang tadinya 1 tahun jadi 3 tahun," tutur Nelson.

Saat ini, kata dia, mayoritas pengusaha di Jawa Timur adalah sektor UKM yang banyak menyedot penyaluran pembiayaan di Bank Windu. "Porsinya UKM dua kali lipatnya sampai 38% dari porsi nasional 19%," cetus Nelson.

Senada, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Gatot M Suwondo mengaku pihaknya bakal memberikan keringanan kepada para debitor yang merupakan korban bencana, termasuk Gunung Kelud.

"Kita lihat nantilah (keringanan), Tapi kayak di Simalungun Sumut, kami sudah berikan keringanan. Bisa berupa perpanjangan pengembalian dan diskon," cetusnya.

Sebab tanpa keringanan, tambah Gatot, dapat berpotensi menimbulkan kredit macet, termasuk di daerah bencana saat ini Kediri, Jawa Timur. "Kemungkinan pasti ada (kredit macet) seperti di Kediri dan Jawa Tengah (Yogyakarta) yang terkena imbas abu vulkanik dari Kelud," pungkas dia. (Fik/Nrm)