Letusan Gunung Kelud di Blitar, Jawa Timur memunculkan kekhawatiran terjadinya gangguan panen yang berimbas pada pasokan produk sayur dan buah (hortikultura) terutama dari wilayah Jawa Timur dan Yogyakarta.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku belum memiliki langkah untuk menangangani potensi gangguan pasokan pangan tersebut.
"Ini kan pasti terganggu, pesawat saja belum bisa terbang, bisa 3 hari. Jadi ini suatu masalah yang mungkin saya belum tahu jawabannya, saya mesti mendengar dulu opsinya apa yang mesti dilaksanakan," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Meski demikian, Lutfi memastikan dirinya akan langsung fokus menyelesaikan persoalan pasokan dan harga komoditas hortikultura yang ada di depan mata tersebut.
"Karena Gunung Kelud meletus, permasalahan cabai dan sayuran-sayuran sudah menjadi permasalahan di depan mata, karena itu mandatnya adalah untuk fokus. Saya utarakan lagi ingin menjadi trouble shooter, jadi accelerator supaya masalah secepat selesai. Bukan hanya di Kementerian Perdagangan tetapi juga dengan instansi-instansi yang lain," jelasnya.
Menurut Lutfi, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dirinya membutuhkan waktu belajar menjadi Menteri Perdagangan.
"Paling tidak kita bisa tahu apa yang akan terjadi. Saya juga belajar sedikit-sedikit kementerian ini bukan hanya fasilitator, tapi juga regulator. Jadi kadang-kadang regulator itu seperti wasit, ada yang bisa diceritain dan banyak juga mungkin yang enggak bisa diceritain,"
Lutfi juga ingin agar semua pihak di Kemendag berkomitmen menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama.
"Saya punya komitmen, pokoknya kita akan kerjakan bersama-bersama, kalau koordinasi kurang baik kita perbaiki, kalau sistem kurang baik kita perbaiki sistemnya. Kalau ada tindakan curang kita sebagai regulator mesti adil dalam menyelesaikan masalah," tandas dia. (Dny/Nrm)
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku belum memiliki langkah untuk menangangani potensi gangguan pasokan pangan tersebut.
"Ini kan pasti terganggu, pesawat saja belum bisa terbang, bisa 3 hari. Jadi ini suatu masalah yang mungkin saya belum tahu jawabannya, saya mesti mendengar dulu opsinya apa yang mesti dilaksanakan," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Meski demikian, Lutfi memastikan dirinya akan langsung fokus menyelesaikan persoalan pasokan dan harga komoditas hortikultura yang ada di depan mata tersebut.
"Karena Gunung Kelud meletus, permasalahan cabai dan sayuran-sayuran sudah menjadi permasalahan di depan mata, karena itu mandatnya adalah untuk fokus. Saya utarakan lagi ingin menjadi trouble shooter, jadi accelerator supaya masalah secepat selesai. Bukan hanya di Kementerian Perdagangan tetapi juga dengan instansi-instansi yang lain," jelasnya.
Menurut Lutfi, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dirinya membutuhkan waktu belajar menjadi Menteri Perdagangan.
"Paling tidak kita bisa tahu apa yang akan terjadi. Saya juga belajar sedikit-sedikit kementerian ini bukan hanya fasilitator, tapi juga regulator. Jadi kadang-kadang regulator itu seperti wasit, ada yang bisa diceritain dan banyak juga mungkin yang enggak bisa diceritain,"
Lutfi juga ingin agar semua pihak di Kemendag berkomitmen menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama.
"Saya punya komitmen, pokoknya kita akan kerjakan bersama-bersama, kalau koordinasi kurang baik kita perbaiki, kalau sistem kurang baik kita perbaiki sistemnya. Kalau ada tindakan curang kita sebagai regulator mesti adil dalam menyelesaikan masalah," tandas dia. (Dny/Nrm)