Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak mempengaruhi biaya produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero)/DI.
Direktur Komersial dan Restrukturisasi PT DI, Budiman Saleh mengungkapkan, mayoritas pendapatan perseroan dalam bentuk dolar sehingga nilai tukar rupiah melemah tidak terlalu berdampak terhadap biaya produksi.
"Kami impor (bahan baku) betul, tapi kontrak kami mayoritas dalam valas, jadi tidak terlalu berpengaruh," kata Budiman, kepada media di Kantor Pusat PTDI, Bandung, Jumat (14/2/2014).
Meski begitu dirinya juga mengungkapkan ada beberapa kontrak yang dilakukannya dengan mata uang rupiah, namun tidak terlalu besar.
"Kontrak-kontrak dengan pemerintah PMN itu yang melalui mata uang rupiah, tapi sedikit," kata Budiman.
Mengutip dari data valuta asing (Valas), Bloomberg kurs rupiah di pasar bank domestik menguat 1% dan sukses menyentuh level 11.840 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:51 waktu Jakarta. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 3 Desember.
Selama sepekan, rupiah tercatat telah menguat 2,5%, tertinggi sejak Oktober lalu. Uniknya, sekitar dua pekan sebelumnya, perusahaan keuangan global, Morgan Stanley memprediksi rupiah dapat menyentuh 11.800 per dolar AS pada akhir tahun jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terpilih sebagai presiden. (Yas/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
PT DI Bakal Pamerkan Pesawat N219 pada 2015
100% Bahan Baku Produksi Pesawat PT DI Dipasok dari Impor
Direktur Komersial dan Restrukturisasi PT DI, Budiman Saleh mengungkapkan, mayoritas pendapatan perseroan dalam bentuk dolar sehingga nilai tukar rupiah melemah tidak terlalu berdampak terhadap biaya produksi.
"Kami impor (bahan baku) betul, tapi kontrak kami mayoritas dalam valas, jadi tidak terlalu berpengaruh," kata Budiman, kepada media di Kantor Pusat PTDI, Bandung, Jumat (14/2/2014).
Meski begitu dirinya juga mengungkapkan ada beberapa kontrak yang dilakukannya dengan mata uang rupiah, namun tidak terlalu besar.
"Kontrak-kontrak dengan pemerintah PMN itu yang melalui mata uang rupiah, tapi sedikit," kata Budiman.
Mengutip dari data valuta asing (Valas), Bloomberg kurs rupiah di pasar bank domestik menguat 1% dan sukses menyentuh level 11.840 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:51 waktu Jakarta. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 3 Desember.
Selama sepekan, rupiah tercatat telah menguat 2,5%, tertinggi sejak Oktober lalu. Uniknya, sekitar dua pekan sebelumnya, perusahaan keuangan global, Morgan Stanley memprediksi rupiah dapat menyentuh 11.800 per dolar AS pada akhir tahun jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terpilih sebagai presiden. (Yas/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
PT DI Bakal Pamerkan Pesawat N219 pada 2015
100% Bahan Baku Produksi Pesawat PT DI Dipasok dari Impor