Ekspansi bisnis negara Korea Selatan di kawasan Asia Tenggara semakin besar. Negara yang terkenal dengan sebuat K-Pop ini bahkan meningkatkan nilai kerjasama ekonominya di kawasan ASEAN sebesar 10% atau senilai 6,6 miliar won setara US$ 6,25 juta sepanjang 2014.
Kerjasama ini dibiayai oleh Republik Korea dengan prioritas kerja untuk penguatan ekonomi, investasi, busana, pariwasata, pengembangan UKM, peningkatan kemampuaan wirausaha di kawasan, serta kemampuan sumber daya manusia Trade Promotion Organization (TPO) di negara-negara ASEAN.
"Untuk anggaran pada 2014, kontribusi pemerintah Korea meningkat 10% mencapai 6,6 miliar Won atau senilai US$ 6,25 juta," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/2/2014).
Dengan adanya peningkatan ekspansi bisnis tersebut, Indonesia ingin memperkuat kinerja ekspor ke Korea Selatan melalui kerjasama ASEAN-Korea Centre (AKC). AKC merupakan pusat kerjasama antara negara-negara ASEAN dengan Korea Selatan yang meliputi perdagangan dan investasi, pariwisata dan kebudayaan, serta hubungan masyarakat dan informasi.
Indonesia berharap bisa memanfaatkan kerjasama ini melalui keterbukaan pasar Korea yang lebih terintergrasi sehingga pada akhirnya dapat memperkuat kinerja ekspor Indonesia di Korea.
"Program AKC, terutama pilar perdagangan dan investasi telah memberikan kontribusi dan manfaat bagi perdagangan dan investasi Korea ke Indonesia serta Indonesia ke Korea," lanjutnya.
Selama 2013, AKC telah melaksanakan 23 program kerja yang akan diintensifkan pada 2014. Produk-produk unggulan dan potensial Indonesia seperti furnitur, tekstil, makanan dan minuman olahan, serta kulit dan produk kulit diharapkan mampu bersaing di pasar Korea dan kawasan ASEAN.
Tercatat pada periode Januari-Juni 2013, realisasi kerjasama perdagangan Indonesia dan Korea mencapai US$ 11,9 miliar, dimana ekspor Indonesia ke Korea sebesar US$ 5,8 miliar, sedangkan impor dari Korea ke Indonesia sebesar US$ 6,1 miliar.
Kerjasama yang akan disusun diharapkan bisa dipertajam penajaman terhadap kegiatan AKC guna meningkatkan utilisasi ASEAN-Korea FTA. Penajaman dilakukan melalui diseminasi informasi mengenai akses pasar, pelatihan atau workshop bagi UKM dan pemangkut kepentingan di Indonesia, serta penyusunan strategi promosi ekspor untuk produk-produk Indonesia. (Dny/Shd)
Baca juga:
BI: Waspadai Penurunan Ekspor pada Januari
Kerjasama ini dibiayai oleh Republik Korea dengan prioritas kerja untuk penguatan ekonomi, investasi, busana, pariwasata, pengembangan UKM, peningkatan kemampuaan wirausaha di kawasan, serta kemampuan sumber daya manusia Trade Promotion Organization (TPO) di negara-negara ASEAN.
"Untuk anggaran pada 2014, kontribusi pemerintah Korea meningkat 10% mencapai 6,6 miliar Won atau senilai US$ 6,25 juta," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/2/2014).
Dengan adanya peningkatan ekspansi bisnis tersebut, Indonesia ingin memperkuat kinerja ekspor ke Korea Selatan melalui kerjasama ASEAN-Korea Centre (AKC). AKC merupakan pusat kerjasama antara negara-negara ASEAN dengan Korea Selatan yang meliputi perdagangan dan investasi, pariwisata dan kebudayaan, serta hubungan masyarakat dan informasi.
Indonesia berharap bisa memanfaatkan kerjasama ini melalui keterbukaan pasar Korea yang lebih terintergrasi sehingga pada akhirnya dapat memperkuat kinerja ekspor Indonesia di Korea.
"Program AKC, terutama pilar perdagangan dan investasi telah memberikan kontribusi dan manfaat bagi perdagangan dan investasi Korea ke Indonesia serta Indonesia ke Korea," lanjutnya.
Selama 2013, AKC telah melaksanakan 23 program kerja yang akan diintensifkan pada 2014. Produk-produk unggulan dan potensial Indonesia seperti furnitur, tekstil, makanan dan minuman olahan, serta kulit dan produk kulit diharapkan mampu bersaing di pasar Korea dan kawasan ASEAN.
Tercatat pada periode Januari-Juni 2013, realisasi kerjasama perdagangan Indonesia dan Korea mencapai US$ 11,9 miliar, dimana ekspor Indonesia ke Korea sebesar US$ 5,8 miliar, sedangkan impor dari Korea ke Indonesia sebesar US$ 6,1 miliar.
Kerjasama yang akan disusun diharapkan bisa dipertajam penajaman terhadap kegiatan AKC guna meningkatkan utilisasi ASEAN-Korea FTA. Penajaman dilakukan melalui diseminasi informasi mengenai akses pasar, pelatihan atau workshop bagi UKM dan pemangkut kepentingan di Indonesia, serta penyusunan strategi promosi ekspor untuk produk-produk Indonesia. (Dny/Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
BI: Waspadai Penurunan Ekspor pada Januari
Perdagangan Indonesia-AS di 2013 Tertinggi dalam Sejarah
Data dan Fakta Perdagangan Indonesia di 2013
Advertisement