Meletusnya Gunung Kelud di Blitar, Jawa Timur membuat harga beberapa produk sayur dan buah (hortikultura) mengalami kenaikan. Kenaikan terutama terjadi pada produk yang berasal dari wilayah sekitar gunung tersebut.
Hal tersebut diakui Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagangan Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran. "Akibat letusan itu memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (16/2/2014).
Namun demikian, dari laporan yang dia terima, kenaikan harga yang terjadi relatif masih kecil. "Tapi setahu saya naiknya masih sedikit, paling rata-rata hanya sekitar Rp 300 sampai Rp 500 per kg, belum banyak. Itu juga hanya beberapa sayuran dan buahan saja," jelasnya.
Kenaikan harga yang relatif kecil ini, lanjut Ngadiran, karena ada produk-produk holtikultura pengganti yang dipasok dari daerah lain, bahkan beberapa diantaranya memiliki kualitas yang lebih rendah sehingga harganya pun lebih murah.
"Naiknya sedikit karena barang subsitusinya ini kualitasnya tidak sebagus yang dari daerah sana, kualitasnya lebih rendah, harganya juga lebih murah, jadi naiknya juga saya rasa tidak banyak," katanya.
Meski demikian, Ngadiran berharap bencana letusan Gunung Kelud ini tidak berlangsung lama sehingga tidak berdampak pada kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.
"Ya kalau dari pedagang, mudah-mudahan cepat selesai, biar pasokan normal lagi. Ini kan yang kasian petaninya. Mereka tidak bisa panen gara-gara bencana ini. Kalau kita pedagang, masih dapat pasokan dari daerah lain walaupun jadi berkurang (pasokannya)," tandas dia. (Dny/Nrm)
Hal tersebut diakui Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagangan Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran. "Akibat letusan itu memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (16/2/2014).
Namun demikian, dari laporan yang dia terima, kenaikan harga yang terjadi relatif masih kecil. "Tapi setahu saya naiknya masih sedikit, paling rata-rata hanya sekitar Rp 300 sampai Rp 500 per kg, belum banyak. Itu juga hanya beberapa sayuran dan buahan saja," jelasnya.
Kenaikan harga yang relatif kecil ini, lanjut Ngadiran, karena ada produk-produk holtikultura pengganti yang dipasok dari daerah lain, bahkan beberapa diantaranya memiliki kualitas yang lebih rendah sehingga harganya pun lebih murah.
"Naiknya sedikit karena barang subsitusinya ini kualitasnya tidak sebagus yang dari daerah sana, kualitasnya lebih rendah, harganya juga lebih murah, jadi naiknya juga saya rasa tidak banyak," katanya.
Meski demikian, Ngadiran berharap bencana letusan Gunung Kelud ini tidak berlangsung lama sehingga tidak berdampak pada kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.
"Ya kalau dari pedagang, mudah-mudahan cepat selesai, biar pasokan normal lagi. Ini kan yang kasian petaninya. Mereka tidak bisa panen gara-gara bencana ini. Kalau kita pedagang, masih dapat pasokan dari daerah lain walaupun jadi berkurang (pasokannya)," tandas dia. (Dny/Nrm)