Tebalnya debu yang bersumber dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur membuat instalasi kelistrikan di beberapa wilayah di dekatnya tidak berfungsi. Salah satunya, Kecamatan di Kabupaten Malang Jawa Timur yang kini menjadi kota mati.
Manager Bidang Distribusi PLN Jawa Timur Joni Palma menuturkan, kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ngantang. Tebalnya debu yang mencapai 20 hingga 30 centi meter membuat PLN menghentikan pasokan listriknya ke wilayah tersebut.
"Kondisinya memang begitu berat, Ngantang di Malang itu sudah menjadi kota mati," kata Joni saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu, (16/2/2014).
Joni menambahkan, agar bisa kembali memberi pelayanan pihak PLN sempat melakukan pembersihan fasilitas distribusi kemari, Sabtu (15/2/2014).
Namun hal tersebut hanya berlangsung sesaat, karena ada pengumuman kalau ada Gunung Kelud mengeluarkan gas beracun.
"Mulai kemarin bersih-bersih pembangkit, gardu Induk, Gardu Distirbusi. kemarin sudah bekerja tapi diusir," ungkapnya.
Meski begitu, saat ini PLN sedang menyicil melakukan pembersihan fasilitas distribusi. Dirinya memastikan hujan abu letusan Gunung Kelud tidak menimbulkan kerusakan berat fasilitas distribusi listrik.
"Kita terus melakukan pembersihan, Nggak ada kerusakan, hanya ada beberapa tiang dan kabel terimpah pohon," tuturnya.
Joni mengungkapkan, jika tidak terjadi erupsi dan sudah mendapat restu dari pihak Posko Bencana, PLN akan menormalkan pasokan listriknya. Namun, sebelum mengaliri listrinya PLN akan melakukan pengontrolan semua jaringan termasuk Miniatur Circuit Breaker (MCB) di rumah pelanggan.
"Satu sampai dua hari bisa normal selam tidak ada erupsi. kondisi aman, secara bertahap kita normalakan kembali, ada infrastruktur perbaikan instalasi ada pengecekan mcb kita turnakan dulu," pungkasnya. (Pew/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Manager Bidang Distribusi PLN Jawa Timur Joni Palma menuturkan, kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ngantang. Tebalnya debu yang mencapai 20 hingga 30 centi meter membuat PLN menghentikan pasokan listriknya ke wilayah tersebut.
"Kondisinya memang begitu berat, Ngantang di Malang itu sudah menjadi kota mati," kata Joni saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu, (16/2/2014).
Joni menambahkan, agar bisa kembali memberi pelayanan pihak PLN sempat melakukan pembersihan fasilitas distribusi kemari, Sabtu (15/2/2014).
Namun hal tersebut hanya berlangsung sesaat, karena ada pengumuman kalau ada Gunung Kelud mengeluarkan gas beracun.
"Mulai kemarin bersih-bersih pembangkit, gardu Induk, Gardu Distirbusi. kemarin sudah bekerja tapi diusir," ungkapnya.
Meski begitu, saat ini PLN sedang menyicil melakukan pembersihan fasilitas distribusi. Dirinya memastikan hujan abu letusan Gunung Kelud tidak menimbulkan kerusakan berat fasilitas distribusi listrik.
"Kita terus melakukan pembersihan, Nggak ada kerusakan, hanya ada beberapa tiang dan kabel terimpah pohon," tuturnya.
Joni mengungkapkan, jika tidak terjadi erupsi dan sudah mendapat restu dari pihak Posko Bencana, PLN akan menormalkan pasokan listriknya. Namun, sebelum mengaliri listrinya PLN akan melakukan pengontrolan semua jaringan termasuk Miniatur Circuit Breaker (MCB) di rumah pelanggan.
"Satu sampai dua hari bisa normal selam tidak ada erupsi. kondisi aman, secara bertahap kita normalakan kembali, ada infrastruktur perbaikan instalasi ada pengecekan mcb kita turnakan dulu," pungkasnya. (Pew/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com