Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengapresiasi langkah pemerintah yang berusaha melobi para investor di Singapura untuk berinvestasi kilang minyak di Tanah Air. Dengan untung yang sangat tipis, bisnis kilang minyak memang memerlukan dukungan pemerintah.
"Bisnis kilang itu untungnya tipis luar biasa. Jadi mendekati Singapura itu bagus," kata Dahlan di Jakarta, Senin (17/2/2014).
Dahlan mengatakan, Indonesia memang perlu melakukan pendekatan ke sejumlah investor di Singapura mengingat kebutuhan investasi pembangunan kilang yang mencapai Rp 80 triliun.
Dengan dana tersebut, Pertamina dipastikan takkan sanggup memenuhi kebutuhan pendanaan hingga triliunan rupiah tersebut. "Wajar negara memberi insentif, berperan membeli kilang karena harga minyak disubsidi," ujar Dahlan.
Saat ini, Indonesia setidaknya membutuhkan tambahan dua kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia sama sekali tak membangun kilang baru.
Kebutuhan minyak nasional dari dalam negeri baru bisa memasok sekitar 60%. Dengan demikian pemerintah paling tidak harus mengimpor minyak sekitar 400 ribu barel per hari.
Pembangunan kilang yang terakhir dilakukan di Indonesia diantara Cilacap, Balikpapan, dan terakhir Balongan.
"Minimal bangun 2 kilang untuk mencukupi kebutuhan, tapi itu nggak cukup juga karena 5 tahun lagi kebutuhan bertambah," ujar Dahlan.
Hingga kini, Dahlan mengaku tak pernah diajak berdiskusi terkait rencana pencairan investor untuk pembangunan kilang minyak. Namun hal ini tak menjadi masalah karena dirinya sudah pasti mendukung langkah pemerintah tersebut. (Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
"Bisnis kilang itu untungnya tipis luar biasa. Jadi mendekati Singapura itu bagus," kata Dahlan di Jakarta, Senin (17/2/2014).
Dahlan mengatakan, Indonesia memang perlu melakukan pendekatan ke sejumlah investor di Singapura mengingat kebutuhan investasi pembangunan kilang yang mencapai Rp 80 triliun.
Dengan dana tersebut, Pertamina dipastikan takkan sanggup memenuhi kebutuhan pendanaan hingga triliunan rupiah tersebut. "Wajar negara memberi insentif, berperan membeli kilang karena harga minyak disubsidi," ujar Dahlan.
Saat ini, Indonesia setidaknya membutuhkan tambahan dua kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia sama sekali tak membangun kilang baru.
Kebutuhan minyak nasional dari dalam negeri baru bisa memasok sekitar 60%. Dengan demikian pemerintah paling tidak harus mengimpor minyak sekitar 400 ribu barel per hari.
Pembangunan kilang yang terakhir dilakukan di Indonesia diantara Cilacap, Balikpapan, dan terakhir Balongan.
"Minimal bangun 2 kilang untuk mencukupi kebutuhan, tapi itu nggak cukup juga karena 5 tahun lagi kebutuhan bertambah," ujar Dahlan.
Hingga kini, Dahlan mengaku tak pernah diajak berdiskusi terkait rencana pencairan investor untuk pembangunan kilang minyak. Namun hal ini tak menjadi masalah karena dirinya sudah pasti mendukung langkah pemerintah tersebut. (Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
RI Sukses Yakinkan Investor untuk Bangun Kilang
Ingin Bangun Kilang Minyak, RI Cari Investor di Singapura
Bangun Kilang Minyak, Pemerintah Makin Agresif Cari Investor
Advertisement