Sukses

Menkeu: Terlalu Murah, Kini Saatnya Rupiah Menguat

Penguatan nilai tukar rupiah terjadi seiring membaiknya defisit neraca transaksi berjalan Indonesia.

Setelah terpuruk sangat dalam sejak pertengahan tahun lalu, kini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perlahan menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Kurs rupiah bergerak naik dan menyentuh level Rp 11.715 per dolar AS pada hari ini.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri, penguatan nilai tukar rupiah terjadi seiring membaiknya defisit neraca transaksi berjalan Indonesia.

"Rupiah terlalu murah, makanya sekarang harus menguat. Semua prosesnya harus smooth (halus). Begitu transaksi berjalan membaik, dalam dua hari saja rupiah dari Rp 12.200 menjadi Rp 11.600 per dolar AS siang ini," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Chatib menilai, tren defisit transaksi berjalan Indonesia bisa di bawah 3% tepatnya 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun untuk mencapainya, ada pola transaksi berjalan di mana kecenderungannya, Chatib bilang, defisit berada pada level tertentu di kuartal I. Kemudian naik di kuartal II dan kuartal II serta IV kembali turun.

Dia menggambarkan, kondisi pasar yang khawatir saat defisit transaksi berjalan menyentuh level 4,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2013.

"Itu yang membuat pasar nervous, jadi kuartal II-2014 ini kecenderungannya bisa naik, tapi kami mau jaga supaya tidak lagi ke 4,4%. Dari sini market punya kecenderungan animal spirit, kalau dia senang, senang sekali dan kalau pesimis, semua pesimis," tutur Chatib.

Meski begitu, dia mengatakan, Bank Indonesia (BI) tetap harus menjaga volatilitas kurs rupiah supaya tidak bergerak terlampau drastis. Selain itu, Chatib menerangkan, penguatan rupiah terjadi lantaran muncul sentimen positif dari penurunan defisit transaksi berjalan.

"Saya tidak mau klaim sepenuhnya ini dari Neraca Pembayaran Indonesia. Tapi kita harus mengakui yang menguat bukan cuma rupiah, tapi juga Lira, Real, dan Rand yang berarti terjadi penguatan di emerging market. Dan kenaikan rupiah paling tajam, dalam dua hari Rp 700," cetus dia. (Fik/Nrm)

Video Terkini