Sukses

RI Tak Mampu Bayar Utang Merpati Seperti Century

Pemerintah menegaskan tak sanggup menanggung beban utang PT Merpati Nusantara Airlines yang telah tembus Rp 7,3 triliun.

Pemerintah menegaskan tak sanggup menanggung beban utang PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang saat ini telah menembus Rp 7,3 triliun. Dengan kata lain, pemerintah tak akan mem-bail out tunggakan Merpati layaknya bank Century.

"Tidak mungkin APBN kita mem-bail out sebesar itu. Kecuali kalau penerbangan satu-satunya di Indonesia itu cuma Merpati, ya kita lakukan (bail out)," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Sayangnya, kemungkinan pemerintah untuk melunasi seluruh utang maskapai penerbangan pelat merah itu sulit terealisasi mengingat banyak jasa penerbangan lain yang kinerjanya jauh lebih baik dibanding Merpati.

Padahal jika melongok sejarahnya, kontribusi Merpati terhadap Indonesia sangat besar karena maskapai puluhan tahun ini telah menghubungkan daerah-daerah pelosok Tanah Air melalui bisnis penerbangan perintis.

"Penerbangan kita sekarang kan banyak, ada Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Mandala Air dan sebagainya. Jadi kita harus realistis," tegas Hatta.

Kendati demikian, Hatta mengakui, telah mengupayakan skenario penyelamatan dengan memberikan kesempatan kepada manajemen Merpati dan Kementerian BUMN untuk membuat satu rencana bisnis.

"Tutup tidaknya tergantung rencana bisnisnya. Kami sungguh ingin Merpati diselamatkan, tapi juga tidak boleh emosional," ujar Hatta.

Sementara terkait konversi utang yang masuk dalam program restrukturisasi, Hatta mengatakan, perlu upaya ekstra untuk melakukan langkah tersebut. Hal itu karena, Merpati memerlukan ekuitas, modal kerja yang cukup untuk membayar biaya operasional, termasuk mencicil utang-utangnya.

"Itu oke (konversi) tapi kan perlu ekuitas, modal kerja cukup buat bayar utang dan bayar gaji pegawai," tandas dia.

Di temui terpisah, Menteri Keuangan Chatib Basri belum dapat memberi kepastian mengenai suntikan dana kepada Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk membeli dua anak usaha Merpati.

"Saya belum ketemu Pak Hadiyanto (Dirjen Kekayaan Negara). Nanti baru ketemu hari Jumat ini," ujar Chatib. (Fik/Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com


Baca juga:

Pantaskah Merpati Dapat Dana Talangan Seperti Century?

Merpati Layani Rute Pendek, Sekjen INACA: Kapan Utang Lunas?

Merpati Ubah Strategi Bertempur di Segmen Penerbangan Murah


Video Terkini