Setelah berhenti beroperasi, PT Merpati Nusantara Airines (Persero) berencana mengepakkan sayap bisnisnya kembali. Tak tanggung-tanggung, jika selama ini menerbangi rute perintis, Merpati kini mengincar penerbangan ke Jedah Arab Saudi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Merpati melakukan penerbangan ke Timur Tengah tersebut.
Rute penerbangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia yang ingin beribadah umroh. Pasalnya, saat ini minat masyarakat Indonesia untuk umroh cukup besar, peluang pun dinilai terbuka lebar.
"Prioritasnya Merpati akan mengubah bisnisnya menjadi melakukan penerbangan umroh. Karena kebutuhan umroh luar biasa. Ekonomi umat muslim membaik, kedua alokasi kuato haji sedikit sekali, Merpati dan partnernya melihat peluang itu," kata Dahlan, di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2/2013).
Namun, untuk kembali terbang Merpati harus mendapat izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jika izin tersebut bisa didapat Merpati dengan mulus kembali memulai operasionalnya.
"Kalau diizinkan dalam waktu cepat ini Merapati akan terbang lagi, menjalankan penerbangan umroh terus dalam negerinya dihidupkan lagi," tutur Dahlan.
Karena itu, Direksi Merpati bersama mitra kerjasama operasi melakukan pembicaraan untuk mempresentasikan program tersebut.
Presiden Direktur Merpati Nusantara Kapten Asep Ekanugraha sebelumnya berharap perusahaan bisa kembali melayani penerbangan haji dan umroh pada akhir Februari atau akhir Maret. (Pew/Nrm)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Merpati melakukan penerbangan ke Timur Tengah tersebut.
Rute penerbangan tersebut untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia yang ingin beribadah umroh. Pasalnya, saat ini minat masyarakat Indonesia untuk umroh cukup besar, peluang pun dinilai terbuka lebar.
"Prioritasnya Merpati akan mengubah bisnisnya menjadi melakukan penerbangan umroh. Karena kebutuhan umroh luar biasa. Ekonomi umat muslim membaik, kedua alokasi kuato haji sedikit sekali, Merpati dan partnernya melihat peluang itu," kata Dahlan, di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2/2013).
Namun, untuk kembali terbang Merpati harus mendapat izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jika izin tersebut bisa didapat Merpati dengan mulus kembali memulai operasionalnya.
"Kalau diizinkan dalam waktu cepat ini Merapati akan terbang lagi, menjalankan penerbangan umroh terus dalam negerinya dihidupkan lagi," tutur Dahlan.
Karena itu, Direksi Merpati bersama mitra kerjasama operasi melakukan pembicaraan untuk mempresentasikan program tersebut.
Presiden Direktur Merpati Nusantara Kapten Asep Ekanugraha sebelumnya berharap perusahaan bisa kembali melayani penerbangan haji dan umroh pada akhir Februari atau akhir Maret. (Pew/Nrm)