Sukses

Rupiah Bakal Kesulitan untuk Menguat Lagi

Rupiah yang berhasil mencatatkan penguatan nilai tukar yang besar pada pekan lalu, diprediksi dapat kembali melemah

Rupiah yang berhasil mencatatkan penguatan nilai tukar besar pada pekan lalu diprediksi akan kembali melemah melihat dengan melihat sejumlah pola perdagangan saat ini.

Itu juga berkaitan dengan dampak larangan sejumlah ekspor komoditas berpotensi menggoyang neraca perdagangan Indonesia kembali ke zona merah.
 
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/2/2014), rupiah telah menguat sebesar 3,3% sejak 10 Februari ke level 11.785 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Akibatnya, indeks relative strength index (RSI) selama 14 hari berada di level 24, rerndah sejak Mei 2011.
 
Rupiah juga tercatat menguat ke level tertinggi pekan ini. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda-tanda rupiah akan kewalahan untuk semakin menguat.
 
"Rupiah hanya memiliki sedikit ruang untuk kembali tumbuh karena nilai tukarnya sudah menguat terlalu banyak," ungkap Kepala Riset Pasar Global di Bank Tokyo-Mitsubishi Sook Mei.
 
Dia menilai peningkatan kualitas transaksi berjalan di Indonesia masih menjadi penyebab utama penguatan rupiah. Namun Sook mengingatkan, risiko politik pemilihan umum juga berpotensi mengganggu nilai tukar rupiah.
 
Surplus perdagangan pada Desember dan terbesar dalam dua tahun terakhir telah membantu mengurangi defisit transaksi berjalan.

Tahun lalu, pembengkakan transaksi berjalan dan penarikan dana asing keluar telah melemahkan rupiah hingga 21%.
 
Sementara bulan lalu, Indonesia secara resmi melarang pengiriman mineral mentah bulan lalu guna mendorong investasi smelter dan kilang di dalam negeri. 

Nomura Holdings Inc dan Bank Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. mengungkapkan, larangan ekspor tersebut dapat mengganggu angka laporan perdagangan Indonesia di akhir tahun.
 
Tahun ini, pemilihan legislatif dijadwalkan akan digelar pada April dan pemilihan presiden (pilpres) pada Juli. Hingga saat ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang merajai berbagai polling pilpres masih belum dipastikan menjadi calon presiden terpilih dari partainya. (Sis/Nrm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga:

Rupiah Terkoreksi 110 Poin Usai Jadi Mata Uang Terbaik

Menkeu: Terlalu Murah, Kini Saatnya Rupiah Menguat

Rupiah Menguat ke Level Tertinggi sejak 3 Bulan Terakhir