Pemerintah memastikan lahan pertanian dan perkebunan kembali produktif pasca letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2/2014) malam membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan.
"Ini persoalannya itu bagaimana kami bisa cepat melakukan recovery. Untuk lahan holtikultura seperti ini paling tidak butuh waktu 1-3 bulan," ujar Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Dia menjelaskan, untuk melakukan penanaman kembali pada lahan perkebunan milik warga, tidak bisa dilakukan secara langsung. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian telah menurunkan tim peneliti untuk melakukan evaluasi terhadap lahan pertanian yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
"Kami sudah turunkan tim advent untuk mengevaluasi dampak terhadap pertanian. Kami tunggu rekomendasi kapan sebaiknya mulai ditanam lagi. Bisa langsung ditanam atau harus diisi tanaman sela seperti jagung. Karena ini sensitif, kalau langsung ditanam holtikultura tidak produktif," lanjut Rusman
Menurut Rusman, cara penanganan lahan akibat letusan gunung ini jauh berbeda dengan penanganan lahan yang rusak akibat banjir, karena rata-rata perkebunan berada diwilayah dataran tinggi.
"Kan tanaman ini umumnya produk holtikultura seperti sayur dan buah. Ini berbeda waktu banjir yang terkena itu sawah, jadi penyelesaiannya juga beda," jelas Rusman.
Rusman juga menilai, tidak semua petani di wilayah tersebut membutuhkan bibit baru sebagai cara kembali menghasilkan produk perkebunan.
"Ya kalau itu sawah, memang butuh benih padi, tapi kalau perkebunan di sekitar Gunung Kelud ini yang kami pikirkan adalah kita evaluasi dulu. Jangan pikir semuanya butuh bibit baru, kan tidak semua butuh itu," tutur Rusman.
Pasca letusan Gunung Kelud, Jawa Timur pada Kamis (13/2/2014) malam, sejumlah lahan pertanian dan perkebunan di sekitar lokasi tersebut mengalami kerusakan akibat terkena sebaran abu vulkanik.(Dny/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Pasar Tradisional Dekat Letusan Gunung Kelud Mulai Dibuka
50 Juta Material Vulkanik Masih Ada di Puncak Kelud
Penutupan Bandara Adi Sutjipto dan Adi Soemarmo Diperpanjang
"Ini persoalannya itu bagaimana kami bisa cepat melakukan recovery. Untuk lahan holtikultura seperti ini paling tidak butuh waktu 1-3 bulan," ujar Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Dia menjelaskan, untuk melakukan penanaman kembali pada lahan perkebunan milik warga, tidak bisa dilakukan secara langsung. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian telah menurunkan tim peneliti untuk melakukan evaluasi terhadap lahan pertanian yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
"Kami sudah turunkan tim advent untuk mengevaluasi dampak terhadap pertanian. Kami tunggu rekomendasi kapan sebaiknya mulai ditanam lagi. Bisa langsung ditanam atau harus diisi tanaman sela seperti jagung. Karena ini sensitif, kalau langsung ditanam holtikultura tidak produktif," lanjut Rusman
Menurut Rusman, cara penanganan lahan akibat letusan gunung ini jauh berbeda dengan penanganan lahan yang rusak akibat banjir, karena rata-rata perkebunan berada diwilayah dataran tinggi.
"Kan tanaman ini umumnya produk holtikultura seperti sayur dan buah. Ini berbeda waktu banjir yang terkena itu sawah, jadi penyelesaiannya juga beda," jelas Rusman.
Rusman juga menilai, tidak semua petani di wilayah tersebut membutuhkan bibit baru sebagai cara kembali menghasilkan produk perkebunan.
"Ya kalau itu sawah, memang butuh benih padi, tapi kalau perkebunan di sekitar Gunung Kelud ini yang kami pikirkan adalah kita evaluasi dulu. Jangan pikir semuanya butuh bibit baru, kan tidak semua butuh itu," tutur Rusman.
Pasca letusan Gunung Kelud, Jawa Timur pada Kamis (13/2/2014) malam, sejumlah lahan pertanian dan perkebunan di sekitar lokasi tersebut mengalami kerusakan akibat terkena sebaran abu vulkanik.(Dny/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Pasar Tradisional Dekat Letusan Gunung Kelud Mulai Dibuka
50 Juta Material Vulkanik Masih Ada di Puncak Kelud
Penutupan Bandara Adi Sutjipto dan Adi Soemarmo Diperpanjang