Pemerintah berencana menghentikan sementara impor beras jenis premium. Keputusan ini merupakan buntut dari munculnya tuduhan impor beras khusus ilegal asal Vietnam beberapa waktu lalu yang sampai saat ini belum sepenuhnya terkuak.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, moratorium impor beras premium paling tidak berlangsung selama enam bulan.
"Pokoknya yang mengenai beras itu diberhentikan sementar, kita cooling down dulu dan kemudian kita evaluasi. Kira-kira 6 bulanan sampai kami clear dengan Kementerian Perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Rusman mengaku institusinya sebetulnya menerima sejumlah usulan lebih ekstrim terkait impor beras premium. Salah satunya adalah moratorium impor beras premium untuk periode yang lebih panjang. Namun, usulan tersebut masih dalam pengkajian Kementerian Pertanian (Kementan).
"Ini dikaji dengan sangat hati-hati yaitu bahwa kenapa kita tetap mengimpor beras premium, padahal kita punya beras yang bagus, apakah kita tidak bisa menghasilkan beras premium?" katanya.
Untuk memperjelas proses impor beras di masa depan, Rusman mengungkapkan, Kementan dan Kemendag dalam waktu dekat juga akan menggelar pertemuan. Pertemuan itu diharapkan menghasilkan kesepakatan positif terkait aktivitas ekspor-impor Indonesia.
"Senin depan akan ada pertemuan bilateral jajaran Kemendag dan Kementan, intinya menginginkan supaya ekspor impor itu tetap berbasis pada kepentingan-kepentingan pertanian dalam negeri," katanya
Kementan juga akan mendorong agar produksi beras lokal kelas premium ditingkatkan dengan harapan menghilangkan ketergantungan impor. "Kalau semua orang yang bermukim di Indonesia ya makan beras Indonesia, kenapa mesti impor. Tapi itu (beras premium) kan segmennya enggak banyak juga," tandasnya.(Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, moratorium impor beras premium paling tidak berlangsung selama enam bulan.
"Pokoknya yang mengenai beras itu diberhentikan sementar, kita cooling down dulu dan kemudian kita evaluasi. Kira-kira 6 bulanan sampai kami clear dengan Kementerian Perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Rusman mengaku institusinya sebetulnya menerima sejumlah usulan lebih ekstrim terkait impor beras premium. Salah satunya adalah moratorium impor beras premium untuk periode yang lebih panjang. Namun, usulan tersebut masih dalam pengkajian Kementerian Pertanian (Kementan).
"Ini dikaji dengan sangat hati-hati yaitu bahwa kenapa kita tetap mengimpor beras premium, padahal kita punya beras yang bagus, apakah kita tidak bisa menghasilkan beras premium?" katanya.
Untuk memperjelas proses impor beras di masa depan, Rusman mengungkapkan, Kementan dan Kemendag dalam waktu dekat juga akan menggelar pertemuan. Pertemuan itu diharapkan menghasilkan kesepakatan positif terkait aktivitas ekspor-impor Indonesia.
"Senin depan akan ada pertemuan bilateral jajaran Kemendag dan Kementan, intinya menginginkan supaya ekspor impor itu tetap berbasis pada kepentingan-kepentingan pertanian dalam negeri," katanya
Kementan juga akan mendorong agar produksi beras lokal kelas premium ditingkatkan dengan harapan menghilangkan ketergantungan impor. "Kalau semua orang yang bermukim di Indonesia ya makan beras Indonesia, kenapa mesti impor. Tapi itu (beras premium) kan segmennya enggak banyak juga," tandasnya.(Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com