Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia kini menyisakan kekhawatiran bagi lembaga keuangan di tanah air. Banjir dan sejumlah musibah alam di Jawa Tengah (Jateng) ditaksir bakal memicu munculnya kredit macet hingga Rp 365,75 miliar.
Potensi kredit macer tersebut diperoleh dari sejumlah bank di Jateng dan sudah dilaporkan kepada Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jateng dan DI Yogyakarta.
Kepala OJK Regional IV, Y Santoso Wibowo mengungkapkan potensi kredit macet tersebut berasal dari 1.346 rekening. Potensi tertinggi disumbangkan kreditur di sektor perdagangan sebesar Rp 129,28 miliar.
"Diikuti sektor perikanan dan pertanian masing-masing sebesar Rp 99,13 miliar dan Rp 71,90 miliar," kata Santoso di kantornya, Rabu (19/2/2014).
Data OJK Regional IV menunjukan, potensi kredit macet tersebut berasal dari laporan bank Mandiri dengan nilai pinjaman mencapai Rp 35 miliar, BRI Rp 112 miliar, BNI Rp 71 miliar, BCA Rp 55,5 miliar, dan BPD Jateng sebesar Rp 92,4 miliar
"Total perbankan yang melaporkan hingga hari Jumat lalu, potensi macet sekitar Rp 366 miliar," tandasnya.
Mengantisipasi potensi munculnya kredit macet tersebut, OJK berencana mengeluarkan ketentuan yang memberikan kemudahan bagi nasabah korban banjir. Salah satu caranya adalah dengan memotong bunga pinjaman bagi korban bencana.
"Bank juga bisa memberikan insentif lain misal tidak membayar bunga beberapa waktu. Itu tergantung masing-masing bank," kata Santoso.(Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga
Potensi kredit macer tersebut diperoleh dari sejumlah bank di Jateng dan sudah dilaporkan kepada Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jateng dan DI Yogyakarta.
Kepala OJK Regional IV, Y Santoso Wibowo mengungkapkan potensi kredit macet tersebut berasal dari 1.346 rekening. Potensi tertinggi disumbangkan kreditur di sektor perdagangan sebesar Rp 129,28 miliar.
"Diikuti sektor perikanan dan pertanian masing-masing sebesar Rp 99,13 miliar dan Rp 71,90 miliar," kata Santoso di kantornya, Rabu (19/2/2014).
Data OJK Regional IV menunjukan, potensi kredit macet tersebut berasal dari laporan bank Mandiri dengan nilai pinjaman mencapai Rp 35 miliar, BRI Rp 112 miliar, BNI Rp 71 miliar, BCA Rp 55,5 miliar, dan BPD Jateng sebesar Rp 92,4 miliar
"Total perbankan yang melaporkan hingga hari Jumat lalu, potensi macet sekitar Rp 366 miliar," tandasnya.
Mengantisipasi potensi munculnya kredit macet tersebut, OJK berencana mengeluarkan ketentuan yang memberikan kemudahan bagi nasabah korban banjir. Salah satu caranya adalah dengan memotong bunga pinjaman bagi korban bencana.
"Bank juga bisa memberikan insentif lain misal tidak membayar bunga beberapa waktu. Itu tergantung masing-masing bank," kata Santoso.(Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga
Pengusaha Minta Asuransi Bagi Debitur UKM Ditingkatkan
Gunung Kelud Meletus, Perbankan `Was-was` Kredit Macet
Bank Beri Keringanan Bayar Kredit Bagi Debitur Gunung Sinabung
Advertisement