Kebutuhan daging sapi nasional akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun sayangnya dalam pemenuhan daging di dalam negeri, Indonesia hingga kini masih mengandalkan impor terutama dari Australia dan Selandia Baru.
"Kalau kita hanya bergantung kepada Australia, New Zealand, membeli sapi atau daging sapi, tidak baik bagi Indonesia, tidak baik bagi negeri kita, karena membuat kita bergantung kepada Impor," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi peternakan milik PT Berdikari United Live Stock (PT BULS) di Sulawesi Selatan, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (22/2/2014).
PT BULS merupakan perusahaan pelat merah yang mengelola lahan perternakan seluas 6.623,1 hektare (ha) terintegrasi meliputi kegiatan peternakan dan pertanaman.
Pada kesempatan itu, SBY berharap Indonesia mampu memenuhi kebutuhan daging sapi sendiri dengan terus mengembangkan peternakan sapi.
“Jadilah tuan rumah di negeri sendiri. Mudah-mudahan membawa kesejahteraan dan kesehatan bagi rakyat kita,” tutur SBY.
Menanggapi permintaan Presiden SBY, Direktur Utama PT BULS Ria Kusumaningrum menyampaikan perseroan berencana menambah indukan sapi sebanyak 5.000 ekor dan penggemukan sebanyak 9.000 ekor.
"Kami akan terus menambah jumlah indukan sapi, karena kami telah berkomitmen untuk membangun industri peternakan, dan memasok kebutuhan daging nasional," tutur Ria.
Lebih lanjut Ria menjelaskan, PT BULS dalam menjalankan industrinya menerapkan teknologi Inseminasi buatan (IB) dan Embrio Transfer (ET) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Sidrap untuk mendapatkan sapi yang berkualitas tinggi.
"Kami telah melakukan kemitraan dengan peternakan setempat untuk pengembangbiakan sapi Bali yang merupakan jenis sapi andalan Indonesia. Selain itu kami juga menggagas perkebunan kemitraan bersama masyarakat untuk menunjang pakan sapi," papar Ria
Ria mengungkapkan kegiatan itu melibatkan masyarakat sekitar dan dilakukan di dalam area PT BULS, sehingga diharapkan juga dapat membangun ekonomi warga di sekitar peternakan tersebut. (Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
"Kalau kita hanya bergantung kepada Australia, New Zealand, membeli sapi atau daging sapi, tidak baik bagi Indonesia, tidak baik bagi negeri kita, karena membuat kita bergantung kepada Impor," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi peternakan milik PT Berdikari United Live Stock (PT BULS) di Sulawesi Selatan, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (22/2/2014).
PT BULS merupakan perusahaan pelat merah yang mengelola lahan perternakan seluas 6.623,1 hektare (ha) terintegrasi meliputi kegiatan peternakan dan pertanaman.
Pada kesempatan itu, SBY berharap Indonesia mampu memenuhi kebutuhan daging sapi sendiri dengan terus mengembangkan peternakan sapi.
“Jadilah tuan rumah di negeri sendiri. Mudah-mudahan membawa kesejahteraan dan kesehatan bagi rakyat kita,” tutur SBY.
Menanggapi permintaan Presiden SBY, Direktur Utama PT BULS Ria Kusumaningrum menyampaikan perseroan berencana menambah indukan sapi sebanyak 5.000 ekor dan penggemukan sebanyak 9.000 ekor.
"Kami akan terus menambah jumlah indukan sapi, karena kami telah berkomitmen untuk membangun industri peternakan, dan memasok kebutuhan daging nasional," tutur Ria.
Lebih lanjut Ria menjelaskan, PT BULS dalam menjalankan industrinya menerapkan teknologi Inseminasi buatan (IB) dan Embrio Transfer (ET) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Sidrap untuk mendapatkan sapi yang berkualitas tinggi.
"Kami telah melakukan kemitraan dengan peternakan setempat untuk pengembangbiakan sapi Bali yang merupakan jenis sapi andalan Indonesia. Selain itu kami juga menggagas perkebunan kemitraan bersama masyarakat untuk menunjang pakan sapi," papar Ria
Ria mengungkapkan kegiatan itu melibatkan masyarakat sekitar dan dilakukan di dalam area PT BULS, sehingga diharapkan juga dapat membangun ekonomi warga di sekitar peternakan tersebut. (Ndw)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com