Sukses

Dua Atlet Terjerat Kasus Doping, Ini Tanggapan PRSI

Hasil tes menunjukkan kedua atlet renang itu, positif menggunakan obat terlarang.

Liputan6.com, Jakarta: Dua atlet renang Indonesia, Indra dan Guntur, terpaksa menerima sanksi dari Federasi Tertinggi Renang Dunia (FINA) karena tersandung kasus doping. FINA menduga kedua atlet itu menggunakan doping setelah dilakukan serangkaian tes.

Dan, berdasarkan hasil tes menunjukkan kedua atlet itu, positif menggunakan obat terlarang. Namun, pihak Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) berkilah jika kedua atlet itu hanya jadi korban dari obat-obatan produk kesehatan (methlyhexaneamine).

Terkait sanksi yang dijatuhkan FINA bagi kedua atlet renang tersebut, Ketua Umum, PB PRSI, Sandiaga Uno, sangat serius menyikapi permasalah ini dan menganggap hal ini dianggap sebagai pembelajaran.

"PRSI sangat serius menyikapi permasalah ini dan dianggap sebagai pembelajaran. Kami juga menyesalkan hal ini karena mereka adalah atlet andalan Indonesia di Sea Games dan Asian Games. Kami akan melakukan banding terkait kasus ini dan melakukan introspeksi atas kasus ini," ujar Sandiaga dalam jumpa pers di Senayan Golf, Senin (17/3/2014).

"Masalah ini sudah ditangani Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dan prosesnya sudah berjalan. Dua atlet yang sudah dihukum sudah menghadapi sanksi mereka," tambahnya.

Saat ini, PB PRSI tengah berupaya untuk mengambil langkah banding sesuai mekanisme yang berlaku di FINA. FINA memberikan waktu selama 21 hari sejak diterimanya surat keputusan tersebut, jika ada upaya banding.

PB PRSI dan LADI akan melakukan pembelaan agar kedua atlet itu dapat segera berkompetisi lagi di tingkat nasional atau internasional. Menurut Ketua Umum LADI, Cahyo Adi, kemungkinan masalah ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan atlet dan pelatih.

"Kasus ini muncul lantaran kurangnya pengetahuan atlet dan pelatih terkait suplemen. LADI merasa menyesal dan sangat ini tengah berusaha yang terbaik atas kasus ini," ujar Cahyo.

Di sisi lain, Anton Subowo, selaku Komisi Sports FINA, menegaskan atlet yang tersandung masalah ini adalah korban.

"Indra dan Guntur adalah korban. Kami akan mencoba membantu menyelesaikan masalah ini," ujar pria yang juga menjabat Sekjen PBSI itu.