Liputan6.com, Jayapura Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago enggan terlalu banyak berkomentar terkait kemenangan 3-0 timnya atas New Radiant di babak penyisihan grup E Piala AFC 2014. Dia tidak bisa meminta lebih dari pemainnya karena telah tampil sesuai harapan.
Menurut Jacksen, pemain telah menjalankan instruksi dengan benar saat menghadapi utusan dari Maladewa itu. Kemenangan atas New Radiant membuat ‘Mutiara Hitam’ kini memuncaki klasemen grup E mengemas 7 poin. Saingan terberat juara bertahan ISL itu datang dari utusan India, Churchill Brothers yang menempati peringkat 2 mengemas 6 poin.
“Saya tidak perlu memberikan banyak komentar, karena mereka sudah bermain bagus. Permaian mereka sudah sesuai petunjuk yang diberikan. Kemenangan ini juga berkat suport penuh pendukung,” ujar pelatih asal Brasil itu seusai pertandingan di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa 18 Maret 2014.
Advertisement
Sukses mengalahkan New Radiant tiga gol tanpa balas menjadi kemenangan terbesar Persipura sepanjang keikutsertaan di Piala AFC 2014, Dua gol Persipura disumbangkan Immanuel Wanggai. Satu gol lainnya dicetak Ian Luis Kabes.
Pernyataan Jacksen diamini oleh Wanggai. “Kami di lapangan hanya melaksanakan instruksi pelatih. Bersama tim, kami membangun kerja sama solid, melaksanakan instruksi pelatih,” kata Manu, sapaannya.
Dalam dua pertandingan sebelumnya, raksasa Bumi Cendrawasih itu mampu memetik kemenangan 2-0 atas Churchill Brothers dan bermain imbang kontra Home United. Prestasi terbaik Persipura di gelaran Piala AFC adalah mencapai perempatfinal pada 2011 lalu.
Di lain pihak, asisten pelatih New Radiant, Ismail Anil tidak menyangka Persipura tampil perkasa. “Kami bahkan tidak bisa mengembangkan permainan sama sekali,” ujarnya. Imbas dari kekalahan melawan Persipura, New Radiant menempati peringkat tiga klasemen grup F mengantongi 3 poin.
Adaptasi dengan pelatih baru, menurut dia, menjadi alasan utama Ismail. New Radiant baru menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih kepala. Juru taktik asal Inggris itu sempat melatih klub ISL, Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya. “Kekalahan ini mungkin karena kami baru mengganti pelatih, sehingga strategi permainan berubah."