Sukses

Christian Hadinata: Beban China Lebih Berat

Manajer tim Piala Thomas Indonesia Christian Hadinata mengatakan sebagai juara bertahan tekanan China lebih tinggi ketimbang Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Tim putra Indonesia menjadi unggulan pertama dalam ajang perebutan supremasi bergengsi Piala Thomas 2014 yang digelar di  New Dehli, India, pada 18-25 Mei mendatang. Para pemain pun memiliki keinginan sangat besar untuk membawa pulang piala yang terakhir kali direbut pada 2002 lalu. Harapan masyarakat Indonesia pun kian besar setelah melihat prestasi ganda putra nomor satu dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang kian gemilang.

Manajer tim Piala Thomas Christian Hadinata berpendapat kondisi tersebut seharusnya tak dijadikan beban. "Kalau di kejuaraan beregu, juara bertahan yang seharusnya lebih terbebani untuk mempertahankan gelar. Dalam hal ini China yang tekanannya lebih tinggi ketimbang Indonesia,” kata Christian di Jakarta seperti dikutip Badminton Indonesia, Senin (24/3/2014).

"Predikat rangking satu didapat dari prestasi masing-masing pemain di turnamen individu. Jadi saya rasa predikat juara bertahan di turnamen beregu seharusnya lebih berat," tambahnya.

China merupakan juara bertahan Piala Thomas dalam sepuluh tahun terakhir, sejak 2004 di Jakarta hingga 2012 di Wuhan. Pada Piala Thomas 2014, Indonesia berada di posisi pertama daftar unggulan di atas China, Malaysia, Jepang, dan Denmark. Pada 2012, tim Piala Thomas Indonesia dihentikan Jepang di perempatfinal.

Tahun ini, tim Piala Thomas Indonesia memang memiliki banyak andalan. Di nomor tunggal putra ada Tommy Sugiarto yang kini menempati peringkat empat dunia. Sedangkan Hendra/Ahsan yang bercokol di puncak rangking dunia akan menjadi senjata pada nomor ganda putra yang juga diperkuat oleh Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang kini menempati peringkat tujuh dunia.