Liputan6.com, Manchester: Menurunnya prestasi Manchester United (MU) ternyata menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak. Tak hanya penggemar Setan Merah di seluruh dunia, namun juga pengelola Liga Premier.
Ya, MU merupakan salah satu daya tarik Liga Premier dari seluruh dunia. Bahkan menurut data yang dirilis MU tahun 2012, jumlah penggemar mereka mencapai 659 juta orang, dimana setengahnya berasal dari benua Asia.
Dan, dari jumlah itu secara tidak langsung Liga Premier mendapat untung dari penjualan hak siar dan merchandise. Sehingga jika prestasi MU menurun seperti sekarang maka keuntungan Liga Premier bisa berdampak negatif.
"Menurunnya prestasi MU seperti pedang yang membelah dua sisi. Saat klub paling favorit di dunia tidak sukses di lapangan, otomatis di beberapa tempat jumlah ketertarikan dan penonton semakin berkurang," kata CEO Liga Premier, Richard Scudamore seperti dilansir Daily Mail.
"Banyak fans MU di seluruh dunia yang ingin klub itu kembali berprestasi. Namun, Anda juga harus menyeimbangkan semua itu dari segi kompetisi," katanya menambahkan.
Untuk tiga tahun ke depan, Liga Premier mendapat keuntungan hingga 2,23 miliar pound. Dan Asia menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan 941 juta pound.
Baca Juga: