Sukses

Panpel Arema Ancam Denda Aremania Nakal

"Kalau gara-gara menyalakan flare kita sampai didenda, maka denda itu akan kami limpahkan ke oknum yang menyalakan flare itu."

Liputan6.com, Malang: Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Arema Cronus mewanti-wanti Aremania agar tidak menyalakan flare (kembang api) dan melempar benda ke dalam lapangan selama laga AFC Cup 2014. Jika Arema didenda AFC akibat ulah suporter, manajemen mengancam denda akan dilimpahkan ke oknum Aremania yang berbuat nakal.
 
"Kalau gara-gara menyalakan flare kita sampai didenda, maka denda itu akan kami limpahkan ke oknum yang menyalakan flare itu," kata Ketua Panpel Arema Cronus Abdul Harris di Malang, Jawa Timur, Senin (31/3/2014).
 
Ancaman ini bukan tanpa alasan. Sebab, sebelumnya panpel Arema telah mendapat peringatan keras dari AFC lewat pengawas pertandingan. Ini dikarenakan adanya aksi menyulut flare pada menit akhir pertandingan Arema versus Hanoi T&T di Stadion Kanjuruhan Malang pada 11 Maret.
 
"Kalau sampai ada denda akibat suporter menyalakan flare atau melemparkan benda ke dalam lapangan, yang dirugikan juga Arema dan Aremania sendiri,” papar Harris.
 
Panpel bakal melipatgandakan personel keamanan saat laga lanjutan grup F AFC Cup Arema Cronus melawan Maziya S&R di Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa (1/4/2014) besok. Jika biasanya diterjunkan sekitar 300 personel keamanan dari Polri dan TNI, besok diturunkan sebanyak 800 personel. Termasuk menerjunkan polisi wanita untuk memeriksa Aremanita (Aremania Wanita). Sebab, diduga flare yang tegas dilarang masuk ke stadion itu diselipkan ke Aremanita agar lolos pemeriksaan.
 
"Akan ada Polwan yang memeriksa Aremanita. Karena dari pengawasan sebelumnya, flare dibawa Aremanita karena tidak diperiksa saat masuk stadion," ungkap Harris.
 
Selain itu, disiapkan juga tim khusus yang berbaur bersama suporter. Petugas khusus itu akan mengamankan oknum suporter yang dinilai bertindak merugikan Arema selama pertandingan berlangsung.
 
"Apalagi sekarang ini masih momen politik, berbarengan masa kampanye. Kami tak ingin kecolongan ada tindakan yang merugikan," tandas Harris.