Liputan6.com, Makassar: Pereli nasional Subhan Aksa harus rela finis di urutan 10 kelas WRC2 Lisbon/Portugal –SS (Special Stage) tunggal di hari pertama Vodafone Rally de Portugal di Kota Lisbon.
Secara keseluruhan dari 84 kontestan seri kejuaraan dunia 2014 itu, Ubang dengan navigator Nicola Arena (Italia) menempati posisi finish ke-29. Hanya mampu finish di urutan 10 kelas WRC2 yang diikuti 20 pereli mancanegara.
SS1 di tengah Kota Lisbon berjarak 3,27 km itu dilahap Ubang dengan Ford Fiesta RRC-nya dengan waktu 3 menit 07,2 detik. Selisih waktunya cukup tajam dengan Yuriy Protasov (Ukraina) yang memimpin kelas WRC2 dengan terpaut hanya 5 detik.
Meski begitu Ubang sangat mensyukuri posisi sementara itu dan merasakannya sebagai awal yang baik untuk mengarungi reli yang sesungguhnya hingga Minggu (6/4) mendatang.
"Alhamdulillah tak ada masalah dalam melintasi SS1. Cuma ada sedikit kesalahan memprediksi cuaca dan karena itu juga jadi salah memilih jenis ban," kata Subhan dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.
Subhan menyatakan, perkiraan lintasan akan sedikit basah karena hujan, tim memutuskan memakai tipe ban berkompon lunak (soft tyre). Kenyataannya kondisi trek sangat kering kala mobilnya melintas. Dalam kondisi kering itu maka tipe ban berkompon keras (hard tyre) punya daya cengkeram yang lebih bagus dan tentunya sangat membantu performa mobil.
"Konsekuensi lainnya adalah menipisnya stok ban lunak, sementara di rute berikutnya masih akan diperlukan jika lintasan dalam kondisi basah."
Mengakhiri SS pembuka di urutan ke-10, menurut Ubang sudah sangat baik mengingat karakter ban yang ia gunakan dan lawan-lawan yang dihadapi. Pada saat yang sama kepercayaan dirinya makin tinggi setelah merasakan performa mobil pada balapan sesungguhnya. Tenaga mobil terasa lebih besar, handling-nya lebih mudah, dan itu membuatnya lebih nyaman di balik kemudi.
"Hasil hari ini terbilang positif karena finish di zona poin. Tapi, perjalanan masih panjang. Sisa 15 SS dalam tiga hari ke depan. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi pada pereli lain maupun pada diri kita sendiri. Yang pasti semangat tetap tinggi, berjuang maksimal sampai hari terakhir,” cetus pereli Bosowa Rally Team yang disokong tim profesional M-Sport ini.
Memasuki SS2 sampai 7 yang dimulai pada Jumat (4/4) pagi waktu Portugal atau siang WIB, Ubang mengubah setingan suspensi mobil menjadi lebih lembut. Strategi tersebut diperlukan agar daya cengkeram (grip) ban bisa lebih maksimal saat mengeksekusi tikungan-tikungan gravel yang didominasi bentuk tusuk konde (hairpin).
"Semoga segala sesuatunya lancar dan kali ini bernasib lebih baik dari tahun lalu," ujar Ubang yang musim 2013 mengalami kecelakaan di SS6 dan akhirnya finish urutan ke-11.