Saat menangani Watford di Liga Championship, manajer The Hornets (julukan Watford) Adrian Boothroyd dikenal sebagai sosok yang sangat teliti dalam mempersiapkan timnya dan pintar mencari kelemahan tim lawan.
Itulah sebabnya, menjelang pertandingan melawan Arsenal di pekan kedelapan Liga Premier musim 2006-07 yang akang berlangsung di Emirates Stadium, Sabtu, 14 Oktober 2006, Boothroyd telah mempersiapkan satu strategi untuk mengincar kemenangan pertama bagi timnya di musim ini.
Strategi dimaksud tak lepas dari jadwal berat yang harus dilakoni para pemain Arsenal dalam kurun waktu sepekan terakhir, yaitu berlaga di pertandingan internasional.
Bukan hal aneh jika jadwal—yang mengharuskan pemain di setiap klub wajib memperkuat negaranya masing-masing—itu dikecam Arsene Wenger, bos The Gunners. Wenger merasa seusai melakoni partai internasional, anak-anak asuhannya kerap tampil di bawah standar.
Apalagi, sesudah menjamu pasukan Boothroyd, Arsenal harus kembali terbang jauh ke Moskow Rusia, guna menjalani pertandingan babak penyisihan grup di Liga Champions melawan CSKA Moskow, Selasa, 17 Oktober 2006.
Sebagian besar pemain Arsenal memang ‘terpaksa’ harus bermain di pentas internasional. Bahkan, di antaranya harus terbang jauh, semisal, Alexander Hleb (Belarusia) yang bermain di Minsk (Slovenia) dan Gilberto Silva (Brasil) yang terbang ke Stockholm (Sewdia) berlaga melawan Ekuador.
Bahkan, kabar terakhir, gara-gara pertandingan internasional itu, Wenger dipastikan telah kehilangan tiga pemainnya yang dililit cedera, yaitu Fredrik Lunjgberg, Emmanuel Eboue, dan Julio “The Beast” Baptista.
Boothroyd berharap faktor kepenatan atau kelelahan yang dialami para pemain Arsenal akan menjadi keberuntungan bagi timnya. “Saya tahu apa yang terjadi dengan para pemain Arsenal. Sebab, itulah sebagian tugas yang saya lakukan sebagai manajer tim,” kata Boothroyd seperti dikutip Telegraph.
Boothroyd, manajer kelahiran Bradford yang kini baru berusia 35 tahun—manajer termuda di Liga Premier—mengakui dari segi kualitas Arsenal jauh lebih unggul dari Gavin Mahon dkk. “Arsenal jauh lebih kuat dan sulit untuk dikalahkan. Tapi, faktor waktu (berlangsungnya pertandingan tersebut) mungkin akan berguna bagi kami. Lagipula, Wenger harus menyiapkan pasukannya di Liga Champions pada hari Selasa depan,” tandas Boothroyd.
Itulah sebabnya, menjelang pertandingan melawan Arsenal di pekan kedelapan Liga Premier musim 2006-07 yang akang berlangsung di Emirates Stadium, Sabtu, 14 Oktober 2006, Boothroyd telah mempersiapkan satu strategi untuk mengincar kemenangan pertama bagi timnya di musim ini.
Strategi dimaksud tak lepas dari jadwal berat yang harus dilakoni para pemain Arsenal dalam kurun waktu sepekan terakhir, yaitu berlaga di pertandingan internasional.
Bukan hal aneh jika jadwal—yang mengharuskan pemain di setiap klub wajib memperkuat negaranya masing-masing—itu dikecam Arsene Wenger, bos The Gunners. Wenger merasa seusai melakoni partai internasional, anak-anak asuhannya kerap tampil di bawah standar.
Apalagi, sesudah menjamu pasukan Boothroyd, Arsenal harus kembali terbang jauh ke Moskow Rusia, guna menjalani pertandingan babak penyisihan grup di Liga Champions melawan CSKA Moskow, Selasa, 17 Oktober 2006.
Sebagian besar pemain Arsenal memang ‘terpaksa’ harus bermain di pentas internasional. Bahkan, di antaranya harus terbang jauh, semisal, Alexander Hleb (Belarusia) yang bermain di Minsk (Slovenia) dan Gilberto Silva (Brasil) yang terbang ke Stockholm (Sewdia) berlaga melawan Ekuador.
Bahkan, kabar terakhir, gara-gara pertandingan internasional itu, Wenger dipastikan telah kehilangan tiga pemainnya yang dililit cedera, yaitu Fredrik Lunjgberg, Emmanuel Eboue, dan Julio “The Beast” Baptista.
Boothroyd berharap faktor kepenatan atau kelelahan yang dialami para pemain Arsenal akan menjadi keberuntungan bagi timnya. “Saya tahu apa yang terjadi dengan para pemain Arsenal. Sebab, itulah sebagian tugas yang saya lakukan sebagai manajer tim,” kata Boothroyd seperti dikutip Telegraph.
Boothroyd, manajer kelahiran Bradford yang kini baru berusia 35 tahun—manajer termuda di Liga Premier—mengakui dari segi kualitas Arsenal jauh lebih unggul dari Gavin Mahon dkk. “Arsenal jauh lebih kuat dan sulit untuk dikalahkan. Tapi, faktor waktu (berlangsungnya pertandingan tersebut) mungkin akan berguna bagi kami. Lagipula, Wenger harus menyiapkan pasukannya di Liga Champions pada hari Selasa depan,” tandas Boothroyd.