Sukses

Piala Dunia 1950: Pertama Usai Perang Dunia II

Trofi Jules Rimet hampir lupa diserahkan ke tim juara.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 1950 diadakan di Brasil. Turnamen akbar sepakbola dunia, yang digelar sejak 24 Juni hingga 19 Juli itu, merupakan edisi keempat Piala Dunia FIFA.

Piala Dunia saat itu juga merupakan penyelenggaraan yang pertama setelah terjadinya Perang Dunia II, yang berlangsung selama sekitar 12 tahun.

Badan Sepakbola Dunia (FIFA) menunjuk Brasil sebagai tuan rumah pada 1 Juli 1946 dalam Kongres di Luxemburg. Saat itu Brasil memang menjadi satu-satunya negara yang berani mengajukan diri menjadi tuan rumah.

Alasan lainnya, Brasil dinilai sebagai tempat yang strategis untuk penyelenggaraan turnamen tersebut. Pasalnya, beberapa negara Eropa telah mengalami kehancuran pasca-perang dunia.

Enam kota di Brasil menjadi tempat penyelenggaraan, yaitu Belo Horizonte, Recife, Porto Alegre, Curitiba, Rio de Janeiro, dan Kota Sao Paulo.

Awalnya, turnamen diikuti 16 negara peserta. Namun, tiga negara, yakni Turki, Skotlandia dan India, mengundurkan diri. Ke-13 negara itu, adalah Brasil, Uruguay, Yugoslavia, Swiss, Meksiko, Spanyol, Inggris, Cile, Amerika Serikat, Swedia, Italia, Paraguay dan Bolivia.

Format Piala Dunia 1950 sedikit berbeda dengan sebelumnya. 13 tim yang berpartisipasi dibagi dalam 4 grup, dan setiap juara grup melaju ke babak selanjutnya. Format ini bertujuan untuk mencegah kepulangan sebuah tim apabila kalah bertanding, mengingat jarak yang ditempuh dari negaranya menuju Brasil yang begitu jauh.

Kemudian untuk menentukan juara, peringkat kedua, peringkat ketiga, dan peringkat keempat, digunakan format grup. Dimana keempat tim dipertemukan dan yang berhasil meraih poin terbanyak akan menjadi juara kompetisi.

Uruguay tampil sebagai juara Piala Dunia 1950. Di partai terakhir Uruguay mengalahkan tuan rumah Brasil dengan skor 2-1. Bagi Uruguay ini adalah gelar Piala Dunia kedua, atau yang terbanyak bersama Italia ketika itu.

Pertandingan final dimainkan di Estadio do Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, pada 16 Juli 1950. Laga ini kemudian dikenal dengan sebutan "Maracanazo" (bahasa Portugal: Maracanaço, dieja [marakanazu], yang berarti "Tamparan Maracana"). Ini adalah sebuah kemenangan tak terduga pada pertandingan menentukan di babak terakhir Piala Dunia 1950.

Uruguay maju ke pertandingan puncak setelah berhasil mengumpulkan 5 poin dari 3 pertandingan. Brasil unggul satu poin dari Uruguay sebelum pertandingan, Uruguay membutuhkan kemenangan untuk merebut gelar sementara Brasil hanya membutuhkan hasil imbang untuk juara.

Brasil unggul lebih dulu beberapa menit setelah babak kedua lewat gol Friaça, namun Juan Alberto Schiaffino menyamakan kedudukan untuk Uruguay pada pertengahan babak kedua sebelum Alcides Ghiggia mencetak gol kemenangan 11 menit sebelum babak berakhir.

Gara-gara kekalahan itu tropy Piala Dunia sempat terlupa diberikan kepada Uruguay. Alhasil, Presiden FIFA Jules Rimet terpaksa turun ke lapangan dan menyerahkannya langsung kepada kapten Uruguay.

Pencetak gol terbanyak atau top skor Piala Dunia 1950 adalah pemain Brasil, Ademir dengan 9 gol. Kemudian diikuti Juan Schiaffino (Uruguay)  dengan 5 gol. Selanjutnya, Estanislao Basora (Spanyol) juga dengan 5 gol.

Â