Liputan6.com, Makassar: Persiapan PSM Makassar jelang putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) wilayah timur 2014, kembali terganggu. Pasalnya, keterlambatan gaji pemain yang mereka alami kembali menjadi.
Para pemain PSM telah dua bulan belum menerima gaji. Terakhir kali mereka memperoleh gaji tersebut pada bulan Maret 2014 lalu, itupun hanya 50 persen dari gaji sebulan yang seharusnya diterima.
Dalam internal tim dikabarkan para pemain akan melakukan mogok latihan jika gaji mereka tidak dibayarkan oleh manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PT PSM). Meski demikian, Pelatih Rudi William Keeltjes menganggap persoalan yang menimpa timnya dianggap wajar dilakukan para anak asuhnya untuk menuntut haknya. Pasalnya sejumlah pemain merupakan tulang punggung keluarga.
"Saya rasa wajar pemain mogok karena mereka menuntut hak untuk kebutuhan hidup. Saya juga tidak bisa memaksakan pemain untuk berlatih," kata Rudi.
Rudi berharap persoalan ini tidak berkepanjangan, mengingat putaran kedua tersisa dua pekan lagi. Sehingga persiapan tim dipastikan akan terganggu dengan sisa waktu yang sangat sempit. "Ini sangat tidak bagus untuk tim karena persiapan terganggu, saya harap bisa diselesaikan secepatnya," jelasnya.
Persoalan keterlambatan gaji dan mogok pemain bukan kali pertama merundung tim Juku Eja. Tahun lalu, ketika masih berkompetisi di IPL, pemain PSM saat itu sepakat untuk mogok hingga ada kejelasan soal hak mereka.
"Kalau di putaran kedua nanti prestasi menurun, maka jangan salahkan pelatih karena ini persoalan gaji. Sangat susah untuk memaksa pemain jika soal gaji ini," tegasnya.
Gaji Belum Dibayar, PSM Ancam Mogok Latihan
Terakhir kali mereka memperoleh gaji tersebut pada bulan Maret 2014 lalu, itupun hanya 50 persen.
Advertisement