Sukses

Rijkaard Tetap Percaya Diri

Tugas berat menanti Barcelona. Hanya kemenangan saat menjamu Werder Bremen di Nou Camp, 5 Desember yang akan membawa jawara La Liga itu lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Meski berat, Frank Rijkaard tetap yakin dengan kemampuan timnya.

Terdapat tiga partai hidup-mati pada matchday 6 babak penyisihan grup Liga Champions yang akan berlangsung 5-6 Desember 2006 mendatang. Yaitu pertandingan di Grup A antara Barcelona vs Werder Bremen di Nou Camp, Manchester United menjamu Benfica di Old Trafford (Grup F), dan FC Porto melawan Arsenal di Estadio de Dragao, Porto (Grup G). Dikatakan hidup mati karena semua tim yang bertanding masih mempunyai kesempatan untuk lolos sebagai dua tim terbaik grup.

Dengan tidak menganggap remeh dua partai lainnya yang melibatkan tim premiership, wajar jika partai Barcelona vs Bremen mendapat perhatian khusus. Sebab, apabila pasukan Frank Rijkaard terjungkal, inilah kali pertama dalam sejarah Liga Champions, sebuah tim yang berstatus juara bertahan gagal melangkahkan diri maju ke babak 16 besar.

Tugas berat memang mengadang Barcelona. Sebab, hanya dengan kemenanganlah yang bisa membuat klub Catalan itu melaju ke babak knock-out. Keberhasilan Ronaldinho dkk melibas tuan rumah Levski Sofia, tadi malam belum dapat menjamin langkah mereka. Sebab, pada saat yang bersamaan, Chelsea menelan pil pahit tumbang 0-1 dari Bremen. Justru dengan kekalahan itu yang membuat pasukan Jose Mourinho dipastikan lolos.

Meski berat, Rijkaard mengaku sangat yakin timnya bakal mampu membabat pasukan Thomas Schaaf. “Kami sadar betul partai melawan Bremen adalah partai yang sangat sulit. Tapi, saya sangat optimis kami mampu meraih kemenangan sekaligus meraih tiket ke babak 16 besar,” kata Rijkaard kepada para wartawan seusai pertandingan seperti yang dikutip Reuters.

Pelatih berkebangsaan Belanda itu sangat percaya anak-anak asuhannya bakal mampu berbuat sesuatu dalam pertandingan vital tersebut. “Kami mempunyai begitu banyak pemain cakap yang . mampu mengolah bola dan menciptakan sejumlah peluang mencetak gol. Itulah yang saya minta dari mereka saat berlaga melawan Bremen,” tandas Rijkaard.

Meski demikian, Rijkaard mengakui tampilan timnya di Sofia bukan merupakan penampilan terbaik Barcelona. “Ya, partai tadi bukan partai terbaik yang kami mainkan. Tapi, kami mampu bermain dengan sabar yang akhirnya membuahkan hasil. Setelah tertinggal, Levski mampu membuat kami kerepotan,” ujar Rijkaard memuji performa pasukan yang diasuh Stanimir Stoilov itu.
    Video Terkini