Liputan6.com, Jakarta - Sebagai raksasa sepakbola Asia, Jepang menjadi negara pertama yang memastikan diri menembus putaran Piala Dunia 2014 di Brasil. Kendati "Samurai Biru" sempat tampil tidak menyakinkan di putaran ketiga Kualifikasi zona Asia, Jepang memiliki modal bagus menatap Piala Dunia 2014 setelah tampil di Piala Konfederasi 2013.
Mengawali kiprah di Kualifikasi Piala Dunia 2014, Jepang menempati urutan pertama tim 5 besar unggulan Piala Dunia dan tampil Jepang tidak perlu mengikuti Kualifikasi Piala Dunia zona Asia dari putaran pertama. Jepang langsung lolos ke putaran ketiga Piala Dunia.
Keisuke Honda dan kawan-kawan menempati peringkat dua dalam klasemen putaran tiga Kualifikasi zona Asia grup C. Tim asuhan Alberto Zaccheroni itu sempat menelan dua kali kekalahan saat menghadapi Uzbekistan dan Korea Utara. Melawan dua tim itu, Jepang menelan kekalahan tipis 0-1.
Titik balik terjadi saat Tim Negeri Matahari Terbit itu tampil sebagai juara grup B putaran empat Kualifikasi zona AFC. Kemenangan tipis 1-0 atas Irak, membuat Jepang mengantongi tiket pertama ke Piala Dunia mewakili benua Asia. Dan untuk kelima kalinya sepanjang sejarah, Jepang tampil di Piala Dunia.
Kiprah di Piala Dunia
Sejarah mencatat, Jepang pertama kali tampil di Piala Dunia 1998 di Prancis. Jepang lolos dari Kualifikasi zona AFC tanpa menelan kekalahan.
Jepang menempati peringkat pertama klasemen grup 4. Maju ke putaran kedua Kualifikasi zona Asia, Jepang melanjutkan langkah ke Kualifikasi putaran kedua.
Tampil sebagai runner-up grup B, Jepang harus menjalani playoff menghadapi Iran untuk memastikan satu tempat ke Piala Dunia. Mimpi Jepang pertama kali mencicipi hajatan sepakbola terakbar akhirnya terwujud setelah mengalahkan Iran dengan skor 3-2 lewat babak perpanjangan waktu.
Pertama kali tampil di Piala Dunia, Jepang hanya mencapai babak penyisihan grup. Sejak saat itu, Jepang tidak pernah absen tampil di Piala Dunia hingga saat ini.
Empat tahun kemudian, di Piala Dunia 2002, Jepang lolos otomatis ke Piala Dunia setelah menjadi tuan rumah bersama negara tetangga, Korea Selatan. Jepang yang dilatih legenda Brasil, Zico sukses menembus babak 16 besar. Langkah Jepang terhenti di tangan Turki.
Prestasi Jepang di Piala Dunia mengalami pasang-surut. Di Piala Dunia 2006 Jerman, langkah Jepang hanya sampai babak penyisihan grup. Bergabung di grup F bersama grup F, Jepang hanya mampu menjadi juru kunci. Jepang hanya sekali bermain imbang dan dua kali menelan kekalahan.
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Jepang kembali tampil meyakinkan. Jepang sukses menembus fase 16 besar. Menghadapi salah satu kekuatan Amerika Selatan, Paraguay, Jepang tampil menjanjikan dan diprediksi mampu mencapai perempatfinal pertama kali sepanjang sejarah.
Namun, Jepang yang saat itu ditangani pelatih lokal, Takeshi Okada kalah adu penalti kontra Paraguay. Jepang menyerah 3-5 setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal. Kegagalan itu
Pelatih
Sebagai pelatih yang ditunjuk pada Piala Dunia 2010, Alberto Zaccheroni sukses memoles Jepang menjadi tim terpandang, tidak hanya di Asia tetapi Dunia. Mr Zach, panggilan sang pelatih, sukses memberikan gelar Piala Asia 2011. Itu menjadi gelar bergengsi pertama pelatih asal Italia itu.
Di tunjuk menjadi pelatih Jepang pada 30 Agustus 2010, Zaccheroni sempat mengalami masalah visa sehingga belum bisa menangani Jepang dalam dua pertandingan persahabatan melawan Paraguay dan Guatemala. Selama belum bisa menukangi Jepang, tugas Zaccheroni diberikan kepada Direktur Teknik Jepang, Hiromi Hara.
Sinyal kesuksesan Jepang di bawah komando Zaccheroni mulai tampak. Jepang memetik kemenangan bersejarah saat menghadapi Argentina dengan skor 1-0. Setelah itu, Jepang menunjukkan prestasi impresif di Piala Asia 2011 dilanjutkan dengan keberhasilan lolos ke Piala Dunia 2014 Brasil.
Pemain Bintang
Dua musim terakhir, Shinji Kagawa menjadi primadona bagi publik sepakbola Jepang. Betapa tidak, Kagawa menjadi satu-satunya pemain yang berhasil menembus skuat Manchester United (MU). Penampilan cemerlang Kagawa bersama Borussia Dortmund membuat mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson terpikat.
Terlepas dari penampilan buruk The Red Devils musim ini dan kerap menjadi penghangat bangku cadangan, Kagawa tetap menjadi magnet bagi sepakbola Jepang. Kesempatan langka bermain di Eropa menjadi jaminan, Kagawa masuk dalam daftar pemain reguler `Samurai Biru`.
Nama pemain kelahiran, Kobe, 25 tahun itu telah bergabung dalam skuat Jepang dalam Piala Dunia U-20 2007 di Kanada. Terpilihnya Kagawa ke dalam skuat Piala Dunia U-20 tentu tidak lepas dari peran penting di klub Cerezo Osaka. Di usianya yang belum mencapai seperempat abad, Kagawa tampil di 125 laga mencetak 55 gol.
Profil Jepang: Ajang Piala Dunia Kelima Tim Samurai Biru
Sebagai raksasa sepakbola Asia, Jepang menjadi negara pertama yang memastikan diri menembus putaran Piala Dunia 2014 di Brasil.
Advertisement