Sukses

Diklat UTI Pro Datangkan Instruktur asal Korsel

Tak hanya teknik tanding, tapi diklat juga meliputi ilmu psikologi anak sampai olimpism.

Liputan6.com, Jakarta: Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (diklat) yang dilaksanakan di UTI Pro Training Center Pantai Indah Kapuk Jakarta 11-18 Mei 2014. Diklat ini meliputi Diklat Pelatih Pro 3,Indonesia Children Taekwondo Union (ICTU), Seminar Penguji dan Poomsae, Wasit Poomsae Pro 3 dan Ujian Kenaikan Tingkat sabuk hitam DAN Kukkiwon.

Untuk melengkapi diklat, UTI Pro mendatangkan Grand Master Kim Kyung Chan asal Korea Selatan. Penyandang sabuk DAN IX Kukkiwon ini sengaja didatangkan untuk memberikan materi ilmu pada seminar poomsae.

Menurut ketua panitia pelaksana diklat UTI Pro, Rahadewineta, Diklat ini merupakan diklat yang paling lengkap, sehingga membutuhkan waktu yang cukup banyak selama 8 hari dan melibatkan peserta dari 31 provinsi di Indonesia. “Ada sekitar 260 peserta dari berbagai provinsi yang hadir dan mereka cukup antusias mengikuti diklat yang digagas UTI Pro ini”, kata Rahadewineta yang juga bertindak selaku instruktur pada diklat tersebut.

Yang menarik pada diklat UTI Pro ini, sejumlah pengurus teras dan pembina UTI Pro terjun langsung memberikan materi yang berkaitan dengan ilmu beladiri asal Korea ini. Bahkan pemegang sabuk DAN VIII Kukkiwon, Grand Master Lioe Nam Khiong turun langsung memberikan materi pelatihan dan praktek kyorugi, bersama Master Lam Ting, Master Ganis Hartono dan Master Vincentius Suryadi yang merupakan binaan Grand Master Lioe Nam Khiong saat melatih di Yogyakarta tahun 1978.

“Ini merupakan kepedulian UTI Pro terhadap perkembangan olahraga Taekwondo di Indonesia dan mudah-mudahan akan terus dilaksanakan secara kesinambungan  setiap tahunnya," kata Grand Master Lioe Nam Khiong.

Peserta menyambut baik digelarnya diklat yang digagas UTI Pro Pusat ini. Sekretaris UTI Pro Jawa Barat, Aman Nurahman Sabri menilai, kegiatan ini sangat positif sekali dan UTI Pro pusat sangat peduli dengan kegiatan diklat seperti ini.

“Ini membuktikan bahwa UTI Pro tidak sekedar berdiri dan yang lebih kami apresiasi keterlibatan Pembina YUTI dan UTI Pro yang mau turun langsung memberikan ilmunya demi terciptanya Pelatih, Penguji, Wasit dan Taekwondoin handal  yang mampu bersaing di kancah Internasional," ujar Sabri.

Tak hanya teknik bertanding, diklat ini juga memberikan ilmu Psikologi Anak,Olimpism, Penanganan Cedera Olahraga yang melibatkan unsur dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Kemenpora dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).