Sukses

Pemain Tewas karena Pelanggaran, Akli Bukan yang Pertama

Kejadian yang dialami Akli bukan yang pertama di Indonesia. Insiden serupa pernah terjadi 7 Maret 2009.

Liputan6.com, Jakarta: Dunia sepakbola Indonesia dirundung duka pada bulan Mei ini. Striker Persiraja Banda Aceh Akli Fairuz meninggal dunia 16 Mei lalu akibat insiden yang terjadi pada pertandingan Divisi Utama melawan PSAP Sigli pada laga Divisi Utama.

Akli mendapat pelanggaran keras dari kiper PSAP Agus Rohman pada pertandingan yang digelar 10 Mei itu. Setelah pertandingan Akli dilarikan ke rumah sakit karena merasakan sakit diperutnya. Enam hari kemudian, dia dinyatakan meninggal dunia.

Pelanggaran yang dilakukan Agus Rohman seharusnya bisa dihindari bila sang pemain mendengar peluit wasit petanda Akli sudah terjebak dalam posisi off-side.

Kematian Akli tidak hanya menjadi sorotan di Indonesia. Beberapa media internasional juga memberitakan peristiwa tragis tersebut.

Kejadian yang dialami Akli bukan yang pertama di Indonesia. Insiden serupa pernah terjadi 7 Maret 2009. Saat itu pemain PKT Bontang Jumadi Abdi meninggal dunia setelah mendapat pelanggaran di bagian perut oleh pemain Persela Lamongan Deny Tarkas.

Saat itu Deny hanya mendapat hukuman skorsing selama empat bulan. Agus sendiri kemugkinan juga akan mendapat hukuman berat. Saat ini Komisi Disiplin PSSI sedang memeriksa kejadian tersebut.

Dua kasus diatas terjadi akibat pelanggaran keras. 14 tahun lalu, pemain Persebaya, Eri Irianto juga tewas di lapangan. Bedanya, Eri terkena serangan jantung di lapangan saat pertandingan Persebaya kontra PSIM Yogyakarta 3 April 2000 di Stadion Tambak Sari.