Liputan6.com, Perth: Mark Schwarzer mengkhawatirkan strategi menyerang yang akan diterapkan Australia di Piala Dunia 2014. Menurut mantan kiper Socceroos (julukan Australia) itu, strategi yang terlalu menyerang berpotensi menjadi aksi "bunuh diri".
Selain itu, kiper berusia 41 tahun ini juga menentang beberapa keputusan pelatih Australia, Ange Postecoglou dalam merekrut 23 pemain yang dibawanya ke Brasil. Salah satunya dengan tidak memanggil bek berpengalaman, Luke Wilkshire.
Selain itu, Postecoglou juga tidak membawa bek veteran Lucas Neill yang kurang lebih sudah 7 tahun membela Australia. Menurut Schwarzer, meski sudah berusia 36 tahun tahun, namun Neill masih dapat menjadi teladan para pemain muda.
"Tidak dipanggilnya Wilkshire adalah kejutan besar. Jika Postecoglou ingin ada beberapa pemain berpengalaman di skuatnya maka Wilkshire adalah satu yang harus dipanggil," kata Schwarzer seperti dilansir Sky Sports.
"Sementara Neill, menurut saya dia salah satu bek terbaik yang kami punya. Mungkin dia tidak perlu mengenakan ban kapten atau masuk skuat utama. Namun kehadirannya di dalam tim akan menjadi penting dan dapat memengaruhi," sambungnya.
Di Piala Dunia nanti, Australia berada di Grup B bersama Spanyol, Belanda dan Chile. Jika melihat tiga pesaingnya tersebut, maka Australia pantas jika tidak diunggulkan. Namun menurut Schwarzer, semua kemungkinan dapat saja terjadi.
"Kami berada di grup neraka. Tiga lawan kami adalah tim hebat dan salah satunya juara bertahan (Spanyol). Tetapi Australia akan tetap tampil maksimal dengan berharap bisa melakukan yang terbaik," ucap Schwarzer.
Schwarzer Cemaskan Strategi Menyerang Australia
Di Piala Dunia nanti, Australia berada di Grup B bersama Spanyol, Belanda dan Chile.
Advertisement