Sukses

Tidak Akan Ada Lagi `Gol Hantu` di Piala Dunia

Kontroversi soal gol Lampard tersebut kemudian membuat FIFA berpikir ulang soal penggunaan teknologi garis gawang.

Liputan6.com, Rio de Janeiro: Teknologi garis gawang bakal diterpakan di Piala Dunia 2014. Dengan demikian perdebatan mengenai bola yang sudah melewati garis gawang atau belum (gol hantu) tidak akan terjadi lagi. Sehingga wasit dapat menentukan dengan pasti gol atau tidak gol.

Persoalan mengenai kerancuan mengenai gol atau tidak gol acap kali terjadi dalam pertandingan, tidak terkecuali di Piala Dunia. Contonhnya di Piala Dunia 1966. Kontroversi soal gol terjadi di final antara Inggris melawan Jerman Barat.

Gol Inggris yang dicetak Geoff Hurst pada babak perpanjangan waktu mengundang protes dari para pemain Jerman Barat karena bola dianggap belum melewati garis gawang setelah lebih dulu membentur mistar.

44 tahun berlalu, kontroversi kembali terjadi dalam pertandingan antara Jerman dan Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2010. Tendangan Frank Lampard dari jarak 23 meter tidak dianggap gol meski bola sudah melewati garis setelah membentur mistar.

Kontroversi soal gol Lampard tersebut kemudian membuat FIFA berpikir ulang soal penggunaan teknologi garis gawang. "Setelah pengalaman di Piala Dunia 2010, tidak masuk akal jika tidak membuka lagi file soal teknologi garis gawang," kata Presiden FIFA Sepp Blatter kala itu.

Tidak ingin kontroversi tersebut terulang lagi, FIFA pun memutuskan memakai teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014. Piala Dunia kali ini pun akan menjadi Piala Dunia pertama yang menggunakan teknologi garis gawang.

Sebelum digunakan di Piala Dunia, teknologi itu sudah diujicoba di Piala Konfederasi 2013. Setelah dinilai sukses, FIFA kemudian memutuskan menggunakan teknologi ini di Piala Dunia Antarklub 2013 dan Piala Dunia 2014.

Sebagai penyedia resmi teknologi garis gawang di Piala Dunia mendatang, ditunjuk perusahaan asal Jerman bernama GoalControl GmbH. Perusahaan ini berhasil menerapkan teknologi "GoalControl-4D" di Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia Antarklub 2013.

GoalControl menggunakan 14 kamera berkecepatan tinggi yang dipasang di sekeliling stadion dan juga di mulut gawang dalam sistem yang memakan biaya 100 hingga 170 euro dalam setahun. Seluruh kamera itu bisa menangkap gambar bola dalam posisi tiga dimensi dengan presisi tinggi.

Gambar yang ditangkap oleh kamera kemudian dikirim ke ruang data yang ada di atas stadion. Jika bola melewati garis gawang, maka sistem secara otomatis akan mengirim pesan yang bertuliskan 'GOAL' ke jam tangan khusus yang dikenakan oleh wasit. Semua proses itu memakan waktu tak sampai satu detik.

Video Terkini