Sukses

Takeover Liverpool Tutup Buku

Takeover Liverpool diyakini akan tutup buku, Selasa (06/02). Kata sepakat akan tercapai menyangkut dana 470 juta pound (8,3 triliun rupiah) untuk menggolkan pengambilalihan saham mayoritas yang digelontorkan duo taipan Amerika dalam dua hari ini.

Dana segar sebesar 470 juta pound atau lebih dari 8,3 triliun rupiah sebagai syarat proses takeover Liverpool oleh dua tycoon Amerika Serikat (AS) akan segera menemui keputusan final. Proses ini diyakini PA Sports akan segera tercapai.

Dengan kemajuan begitu cepat sebagai langkah pengambilalihan saham mayoritas Liverpool oleh George Gillett dan Tom Hicks yang masing-masing merupakan pemilik dua tim hoki es (NHL), pengumuman final deal diharapkan tidak akan memakan waktu lebih dari dua hari ke depan.

Bahkan, jika semua detail proses itu terpenuhi tepat pada waktunya, Liverpool akan mengumumkan di Bursa Saham, Selasa (06/02). Tentunya kalau Chairman David Moores telah setuju menjual saham mayoritas yang dimilikinya di dewan pemegang saham kepada dua pengusaha AS tersebut.

Hicks yang juga pemilik tim baseball Texas Rangers, bergabung bersama Gillett untuk menyalip tawaran yang diajukan Dubai International Capital (DIC) akhir pekan lalu (Baca: Pengusaha AS Dekati Liverpool). DIC sendiri akhirnya mengundurkan diri setelah merasa dikhianati oleh Moores.

Rencana mengenai stadion baru markas Liverpool nantinya juga termasuk dari kesepakatan tersebut. Dalam hal ini tidak hanya reputasi Hicks dalam membangun stadion berkelas buat tim-tim olahraga miliknya yang menjadi nilai lebih, tapi duo tycoon ini memberikan jaminan Stadion Stanley Park itu tidak akan dibagi dengan tim lain.

Sebelumnya Gillett berencana akan “membuka tangan” buat Everton untuk menggunakan stadion baru berkapasitas 60.000 tempat duduk tersebut. Ini dimaklumatkan Gillett ketika melakukan pendekatan seorang diri dalam proses takeover. Dia menginginkan rencana untuk membagi stadion tersebut guna mengefektifkan biaya perawatan dengan menyewakan ke klub lain.

Hicks dan Gillett yang total menggelontorkan dana sebesar 470 juta pound tersebut akan berbagi dengan cara mengeluarkan dana dari koceknya masing-masing berdasarkan kesepakatan 50-50. Sekitar 255 juta pound dari total anggaran tersebut digunakan untuk membeli mayoritas saham yang dimiliki dewan pemegang saham Liverpool dan ditambah 80 juta pound untuk membayar hutang klub. Sedangkan sisanya yang mencapai 215 juta pound dianggarkan untuk pembangunan stadion baru.

Jika proses takeover ini berjalan sukses, ini berarti Liverpool menjadi klub ketiga premership, setelah Manchester United dan Aston Villa yang berpindah tangan ke pengusaha AS. Owner MU, Malcolm Glazer juga memiliki tim American Football (NFL) Tampa Bay Buccaneers dan Randy Lerner yang membeli Villa tahun lalu, juga pemilik tim NFL Cleveland Browns.
    EnamPlus