Liputan6.com, Manchester: Ryan Giggs mengaku sudah menangis tersedu-sedu ketika menuntaskan tugas terakhir sebagai manajer sementara Manchester United (MU) musim ini. Ini terjadi karena Giggs khawatir hari itu menjadi hari terakhirnya di MU.
Giggs, yang menangis di dalam mobil harus menutup mukanya ketika berpapasan dengan mobil Nicky Butt di persimpangan lampu merah. Dia tak mau mantan rekannya itu melihatnya menangis.
Kekhawatiran Giggs akhirnya tak terjadi karena Louis van Gaal mengangkatnya menjadi asisten manajer. Kisah Giggs yang menangis ini terungkap di sebuah film dokumentasi ITV yang ditayangkan Kamis (5/6/2014) hari ini.
Giggs jelaskan mengapa dia menangis saat itu. "Saya tiba-tiba menjadi emosional, jadi saya masuk mobil dan mulai menangis. Mungkin itu semacam campuran selamat tinggal kepada orang-orang atau mungkin tekanan yang saya hadapi," tuturnya seperti dilansir Mirror.
"Saya keluar dari bandara dan bertemu dengan Nicky Butt dekat lampu merah, dan saya langsung berpikir,"Butt jangan sampai tahu saya baru menangis."
Tujuh hari setelah kejadian itu, Giggs bisa tersenyum. Ini setelah dirinya jumpa Louis van Gaal di Belanda. "Pertemuan itu berlangsung lancar dan saya langsung menyukai Louis," kata Giggs.
"Jika saya pensiun tahun lalu, tentu bakal lebih menyenangkan, merebut gelar ke-20 dan segalanya harum. Tapi hidup tak selalu seperti itu."
Giggs Menangis di Hari Terakhir Latih MU
Setelah bertemu Louis Van Gaal di Belanda, kekhawatiran Giggs langsung sirna.
Advertisement