Sukses

Swiss Andalkan Skuat Muda, Ekuador Bertumpu pada Valencia

Di pertandingan selanjutnya, telah menunggu Prancis dan Honduras yang juga menghuni Grup E.

Liputan6.com, Brasilia: Swiss bakal membuktikan diri kalau mereka memang layak disemat sebagai salah satu tim unggulan di Piala Dunia 2014. Hal itu akan ditunjukan tim asuhan Ottmar Hitzfeld tersebut saat melawan Ekuador dalam pertandingan perdana Grup E di Estadio Nacional de Brasilia, Minggu (15/6/2014) malam WIB.

Jika dilihat dari latar belakangnya, Swiss bukanlah tim yang memiliki prestasi bagus dan materi pemain yang mupuni. Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak kalangan mempertanyakan mengenai status mereka sebagai unggulan. Namun Hitzfeld optimistis, anak-anak asuhnya mampu tampil gemilang.

"Kami memiliki persiapan yang sangat baik, sehingga saya yakin kami memiliki potensi lolos ke babak 16 besar. Itulah tujuan kami. Maka dari itu, saya optimistis kami akan bermain lebih baik ketimbang di Piala Dunia 2010," ucap pelatih asal Jerman itu seperti dilansir Soccerly.

Catatan terbaik Swiss selama mengikuti Piala Dunia adalah tampil di babak perempat final, yakni di tahun 1934 (Italia), 1938 (Prancis) dan 1954 disaat mereka menjadi tuan rumah. Pada Piala 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan, Swiss gagal melangkah ke babak 16 besar setelah hanya finis di posisi ketiga di penyisihan grup.

Skuat Swiss saat ini diisi oleh penggawa yang rata-rata masih berusia muda. Bahkan beberapa diantaranya merupakan pemain yang sukses membawa Swiss menjuarai Piala Dunia U-17 tahun 2009 di Nigeria. Seperti Ricardo Rodriguez, Granit Xhaka, Josip Drmic dan Xherdan Shaqiri yang merupakan kreator serangan.

Kendati demikian Hitzfeld tetap membawa beberapa pemain senior seperti kiper Diego Benaglio, bek Stephan Lichtsteiner, Philippe Senderos, Tranquillo Barnetta dan kapten tim, Gokhan Inler.

"Dengan gabungan pemain senior yang memiliki pengalaman dan muda yang mempunyai fisik prima, maka kami akan menjadi tim kuat," ucap Hitzfeld.

Sementara Ekuador, kemungkinan akan mengandalkan sayap kanan Manchester United, Antonio Valencia, yang ditunjuk sebagai kapten oleh pelatih Reinaldo Rueda, menyusul wafatnya sahabat dekat Valencia, Benitez.

Kendati demikian, meski Valencia adalah bagian dari skuat yang mencapai babak 16 besar di Piala Dunia 2006 Jerman, pengalamannya tidak seberapa apabila dibandingkan gelandang Edison Mendez, yang kini berusia 35 tahun dan mengoleksi 111 kali penampilan bersama Ekuador serta akan menjalani putaran final Piala Dunia untuk kali ketiga kalinya.

Mendez bersikeras untuk mengakhiri karirnya di titik tertinggi. "Seringkali untuk bisa menjadi seseorang, anda harus kelaparan dulu. Kunci sukses ada di sana," katanya.

Laga ini diprediksi bakal berjalan sengit, mengingat kedua tim mencari kemenangan untuk memuluskan langkah ke babak 16 besar. Pasalnya di pertandingan selanjutnya, telah menunggu Prancis dan Honduras yang juga menghuni Grup E. Namun Swiss sedikit diunggulkan dengan persentase 55-45.