Liputan6.com, Jakarta - Ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natris kembali gagal naik podium juara di Indonesia Open. Empat kali ambil bagian sejak 2011, Tontowi/Liliyana belum sekali pun mencicipi gelar juara.
Langkah Juara Dunia 2013 tersebut terhenti di semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Tontowi/Liliyanah kalah dari musuh bebuyutannya Xu Chen/Ma Jin dari 21-18, 12-21, dan 15-21.
"Kami merasa turning point-nya ada di game ketiga saat interval poin 11, Liliyana staminanya kelihatan menurun, jadi kami bisa membalap mereka. Setelah kekalahan di game pertama, kami memang punya strategi khusus di game kedua dan ketiga," kata Xu usai pertandingan.
Namun, masalah ini disangkal oleh Liliyana. Ia mengaku bermain di bawah tekanan. "Kalau ditanya soal stamina, sekarang kalau disuruh main lagi saya juga masih kuat. Kami bermain dalam tekanan dan mereka yang atur ritme permainan, jadi kelihatannya kami kelelahan, padahal tidak kok. Kami sulit mematikan merekan," ucap Liliyana.
"Sebaliknya, Xu/Ma serangnya bagus dan bisa mematikan, ibaratnya mereka mau mukul gaya apa, mau gaya kolong juga dapat poin."
"Di lapangan sempat kepikiran, kenapa ya di sini (Indonesia) susah banget jadi juara? Apa karena Tontowi tidak mau jadi juara di sini ya? Ha ha ha,” canda Liliyana.
Tontowi merasa sebetulnya target juara adalah sesuatu yang realistis buatnya dan Liliyana. Apalagi mereka kerap meraih gelar-gelar bergengsi seperti World Championships 2013 dan hat-trick di All England 2012, 2013 dan 2014.
"Mungkin memang Istora ini angker ya buat saya? Setelah pertandingan itu rasanya kecewa sekali,” tutur Tontowi.