Awal Juni, manajer Aston Villa, Martin O’Neill menepis spekulasi yang mengaitkan dirinya dengan Shunsuke Nakamura, gelandang andalan sekaligus pemain kunci Celtic FC dalam dua musim terakhir.
Kini, seperti yang diakui kuasa hukum Nakamura, Angelo Massone, terdapat empat klub besar Eropa yang sangat berminat memboyong playmaker Timnas Jepang itu yang baru saja genap berusia 29 tahun.
Menurut Massone, ia dan timnya sedang mempelajari klausul kontrak Nakamura di Celtic Park untuk mencari tahu apakah terdapat klausul yang memungkinkan mantan pemain Reggina itu hengkang dengan nilai buy-out di kitaran satu juta pound atau Rp 17,5 miliar.
“Saya telah berbicara dengan Roberto Takudo (agen Nakamura) tentang kontrak tersebut. Kami berharap pekan depan kami dapat bertemu dengan pengurus Celtic untuk membicarakan kontrak tersebut,” ujar Massone.
Sebab, “Kami dapat memberi konfirmasi, terdapat empat klub elite yang berminat memboyong Nakamura dan bersedia mengguyurkan dana yang besar. Tentu saja, kami akan merekomendasikan tawaran mereka kepada Celtic. Jadi, bandul sekarang ada di pihak mereka (Celtic), apakah mau menyodorkan tawaran yang lebih baik bagi Nakamura,” tegas Massone seperti yang dikatakannya kepada harian Skotlandia, Scottish Daily Mail.
Pengacara berkebangsaan Italia itu menolak untuk menyebutkan nama keempat klub tersebut. ”Maaf, kami tidak dapat mengkonfirmasikan nama keempat klub tadi sampai kami bertemu terlebih dahulu dengan pihak klub (Celtic),” imbuh Massoni.
Nakamura bergabung dengan Celtic pada 25 Juli 2005 lalu dengan nilai transfer sekitar 1,25 juta pound (Rp 21,875 miliar). Performanya yang begitu gemilang membuat Celtic menyodorkan kontrak baru di musim panas 2006 lalu. Alhasil, kontrak Nakamura akan berakhir pada 2009.
Namun, diduga keras gaji Nakamura jauh lebih rendah dibanding sejumlah pemain yang justru performanya bisa dibilang rata-rata atau sedang-sedang saja. Konon, gaji Nakamura hanya mencapai 20 ribu pound (Rp 350 juta) per pekannya, jauh di bawah gaji Thomas Gravesen dan pemain baru Celtic, Massimo Donati.
Kini, seperti yang diakui kuasa hukum Nakamura, Angelo Massone, terdapat empat klub besar Eropa yang sangat berminat memboyong playmaker Timnas Jepang itu yang baru saja genap berusia 29 tahun.
Menurut Massone, ia dan timnya sedang mempelajari klausul kontrak Nakamura di Celtic Park untuk mencari tahu apakah terdapat klausul yang memungkinkan mantan pemain Reggina itu hengkang dengan nilai buy-out di kitaran satu juta pound atau Rp 17,5 miliar.
“Saya telah berbicara dengan Roberto Takudo (agen Nakamura) tentang kontrak tersebut. Kami berharap pekan depan kami dapat bertemu dengan pengurus Celtic untuk membicarakan kontrak tersebut,” ujar Massone.
Sebab, “Kami dapat memberi konfirmasi, terdapat empat klub elite yang berminat memboyong Nakamura dan bersedia mengguyurkan dana yang besar. Tentu saja, kami akan merekomendasikan tawaran mereka kepada Celtic. Jadi, bandul sekarang ada di pihak mereka (Celtic), apakah mau menyodorkan tawaran yang lebih baik bagi Nakamura,” tegas Massone seperti yang dikatakannya kepada harian Skotlandia, Scottish Daily Mail.
Pengacara berkebangsaan Italia itu menolak untuk menyebutkan nama keempat klub tersebut. ”Maaf, kami tidak dapat mengkonfirmasikan nama keempat klub tadi sampai kami bertemu terlebih dahulu dengan pihak klub (Celtic),” imbuh Massoni.
Nakamura bergabung dengan Celtic pada 25 Juli 2005 lalu dengan nilai transfer sekitar 1,25 juta pound (Rp 21,875 miliar). Performanya yang begitu gemilang membuat Celtic menyodorkan kontrak baru di musim panas 2006 lalu. Alhasil, kontrak Nakamura akan berakhir pada 2009.
Namun, diduga keras gaji Nakamura jauh lebih rendah dibanding sejumlah pemain yang justru performanya bisa dibilang rata-rata atau sedang-sedang saja. Konon, gaji Nakamura hanya mencapai 20 ribu pound (Rp 350 juta) per pekannya, jauh di bawah gaji Thomas Gravesen dan pemain baru Celtic, Massimo Donati.