Liputan6.com, Makassar - Skuat Pasukan Ramang masih menunggu Ketua Umum PSM Makassar, Sadikin Aksa dan pihak manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) untuk memenuhi janji membayar hak 3,5 bulan mereka sebelum hari raya Idul Fitri.
Keterlambatan penyelesaian gaji pemain diakibatkan krisis finansial yang tak bisa dihindari manajemen selama PSM ber-home base di Stadion Gelora Bung Tomo, Gresik, musim 2014 ini.
"Saya meminta maaf atas keterlambatan gaji pemain. Saya berharap semua pihak mengerti krisis finansial yang dialami tim karena tidak ada pemasukan," kata Ketua Umum PSM, Sadikin Aksa.
Memang sejak ber-home base di Surabaya, manejemen harus mengeluarkan biaya yang besar. Sementara pemasukan bisa dibilang nihil lantaran tidak adanya sponsor dan penonton saat PSM melakoni laga kandang.
"Seandainya main di Makassar, tidak seperti ini karena ada income (pemasukan dari tiket penonton). Tapi sebelum Lebaran, rencananya kami berikan haknya yang 2 bulan dulu," ungkap Sadikin.
Sementara mantan pemain PSM yang sebelumnya telah dicoret yakni Aswar Syamsuddin, M.Jufri, Yusuf Hamzah, Supandi dan Qifly Tamara. Juga dipastikan akan mendapatkan hak mereka saat manajemen melakukan pembayaran gaji pemain lainnya.
Keterlambatan gaji pemain ini cukup memberikan dampak, pasalnya pemain enggan melakoni latihan hingga hak mereka dibayarkan manajemen PSM.
"Kita sudah berkomitmen untuk membawa PSM menjadi klub yang bisa go internasional dan menjadi klub besar yang mandiri. Hanya saja kondisinya saat ini kita harus pahami," ujarnya.